Istri-Istri Presiden Soekarno
Minggu, April 09, 2017
tidak cuma selaku proklamator serta presiden awal Republik Indonesia, Ir. Soekarno juga diketahui memiliki banyak istri. Tercatat ada 9 perempuan yang diakui selaku istri sah-nya.
1. Siti Oetari (1921–1923)
Siti Oetari merupakan putri sulung H.O.S Tjokroaminoto. Saat itu Soekarno merupakan salah satu penghuni kos di rumah Tjokroaminoto di Surabaya. Perjumpaannya yang bertahun-tahun di rumah Tjokroaminoto bisa menjadi merupakan alasan mereka bisa saling jatuh hati. Tjokroaminoto mulai melihat Apabila Bung Karno menaruh hati pada puterinya, serta bisa ditebak Apabila pernikahan antara kedua insan ini bakal dilangsungkan.
Namun kenyataan Apabila Soekarno tidak mencintai Oetari sebagaimana seorang suami mencintai istrinya. Begitu pula Oetari. Dunia pergerakan Soekarno serta dunia kanak-kanak Oetari terlalu berseberangan. Hubungan mereka pun lebih seperti kakak-adik.
Tahun 1921, Bung Karno dikala itu masih berumur 20 tahun serta Oetari baru berusia 16 tahun. Sayangnya hubungan mereka berakhir singkat, tahun 1923 kedua insan ini mengungkapkan perceraiannya.
2. Inggit Garnasih (1923–1943)
Setelah lulus dari HBS di Surabaya, Bung Karno melanjutkan pendidikan di Technische Hooge School (THS) Bandung. Pertemuannya Sukarno serta Inggit bermula dari hubungan antara anak kos serta induk semang. Lama kelamaan Sukarno menaruh hati dengan Inggit, begitu pula sebaliknya. Kedekatan mereka diperparah dengan mulai renggangnya hubungan Sukarno dengan Oetari istrinya.
Hubungan Bung Karno serta Inggit mulai beranjak lebih jauh. Mereka menjadi lebih sering mengobrol serta terlihat mesra. Rumah tangga Inggit dengan suaminya mulai tidak harmonis. Haji Sanusi selaku sang suami mulai merasakan ada yang lain antara hubungan Sukarno serta Inggit. Ia lalu menceraikan Inggit serta merelakannya pergi ke pangkuan Sukarno.
Pernikahan Sukarno serta Inggit terhitung lama. Tercatat pernikahan yang dilangsungkan tahun 1923 tersebut bertahan hingga hampir 20 tahun lamanya. Inggit berperan besar dalam menyokong tahap Sukarno membawa Indonesia menuju kemerdekaan. Meski demikian, pernikahan tersebut perlu kandas tahun 1942.
Pernikahan Soekarno serta Inggit tidak dikaruniai anak. Tahun 1943, Soekarno menceraikan Inggit yang tidak mau dimadu.
Pernikahan Soekarno serta Inggit tidak dikaruniai anak. Tahun 1943, Soekarno menceraikan Inggit yang tidak mau dimadu.
3. Fatmawati (1943–1956)
Sukarno serta Keluarga. Image Source
Sepak terjang Sukarno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia makin mengkhawatirkan. Terbukti dirinya diasingkan ke Bengkulu tahun 1938 oleh Belanda. Kepergian Sukarno ke tanah Bengkulu memulai cerita cinta baru. Ia yang berangkat bersama Inggit memulai kontaknya dengan Fatmawati puteri seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu.
Hubungan mereka awalnya biasa saja. Fatmawati merupakan Teman dari anak angkat Sukarno yakni Ratna Juami. Keduanya bersekolah di tempat yang sama di Bengkulu. Seperti cerita dengan istri sebelumnya.
Tanggal 1 Juni 1943, Soekarno serta Fatmawati menikah. Soekarno berusia 42 tahun serta Fatma 20 tahun. Setelah Indonesia merdeka, Fatma menjadi ibu negara pertama. dia juga yang menjahit bendera pusaka merah putih.
Pernikahan ketiga Sukarno ternyata juga kandas pada 1954. Dari Fatmawati, Soekarno mendapatkan lima orang anak. Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, serta Guruh Soekarnoputra.
4. Hartini (1952–1970)
Ketika dipinang oleh Soekarno, status Hartini yakni janda dengan lima orang anak. Ketika mereka akhirnya menikah, kala itu Hartini berusia 29 tahun. Karena dikala itu Fatmawati Telah diketahui luas selaku Ibu Negara. Hartini mendapat banyak sekali kritikan dari media serta aktivis wanita yang lebih membela Fatmawati. Pernikahannya perlu dia bayar mahal dengan nama baik yang tercoreng.
Pernikahan keduanya diawali oleh pertemuan di Candi Prambanan, Jawa Tengah, dikala sang kepala negara melaksanakan kunjungan kerja. Sumber lain menyebutkan, pertemuan di candi itu yakni kelanjutan cinta pandangan awal keduanya di rumah dinas Wali Kota Salatiga, setahun sebelumnya.
Dari Soekarno, Hartini melahirkan dua anak. Yakni Taufan Soekarnoputra serta Bayu Soekarnoputra. Hartini tetap menjadi istri dikala masa kekuasaannya Soekarno sudah memasuki usia senja.
Hartini juga tetap mempertahankan status pernikahan hingga ajal menjemput Soekarno. Di pangkuan Hartinilah, Putra Sang Fajar menghembuskan napas terakhirnya di RS Gatot Subroto pada 21 Juni 1970.
5. Kartini Manoppo (1959–1968)
Kartini merupakan wanita asal Bolaang Mongondow, Sulawesi. dia terlahir dari keluarga terhormat, sehingga Kartini menutup rapat-rapat pernikahannya dengan Bung Karno. Sejarah mencatat, Kartini merupakan istri kedelapan Sang Putera Fajar.
Bung Karno serta Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Totok Suryawan Sukarno yang lahir pada tahun 1967.
6. Ratna Sari Dewi (1962–1970)
Ratna Sari Dewi yakni wanita kelima yang dinikahi Soekarno. Lahir dengan nama Naoko Nemoto di Tokyo, 6 Februari 1940, Dewi dinikahi sang proklamator dikala usia 19 tahun. Dari Soekarno, yang dikala itu berumur 57 tahun, Dewi memiliki satu anak yaitu Kartika Sari Dewi Soekarno.
Dewi tengah menginjak usia 19 tahun. Namun menjelang redupnya pamor Soekarno, Dewi meninggalkan Indonesia serta hidup selama 10 tahun di Perancis. Pada 1983, Dewi kembali ke Indonesia.
Kisah pertemuan Soekarno serta Dewi cukup menarik. Gadis Jepang itu berkenalan dengan Soekarno melalui seseorang dikala Bung Karno berada di Hotel Imperial, Tokyo. Sebelum menjadi istri Soekarno, Dewi yakni seorang pelajar sekaligus entertainer.
Namun setelah perceraiannya dengan Soekarno dia pergi ke mermacam negara seperti Swiss, Perancis serta Amerika Serihat. Soekarno serta Dewi memiliki puteri tunggal yang diberi nama Kartika Sari Dewi Soekarno.
Dalam 'A Life in the Day of Madame Dewi' diceritakan, setelah bercerai dengan Soekarno, Dewi kemudian pindah ke mermacam negara di Eropa termasuk Swiss, Perancis, serta Amerika Serikat. Pada 2008, ia menetap di Shibuya, Tokyo, Jepang.
7. Haryati (1963–1966)
Pernikahan Soekarno serta Hayati berlangsung pada 21 Mei 1963. Namun, pernikahan mereka cuma berlangsung selama 2 tahun. Soekarno menceraikan Haryati sebab alasan tidak ada kecocokan antara keduanya. Ketika itu pula, Soekarno tengah dekat dengan Ratna Sari Dewi.
Haryati yakni seorang penari istana sekaligus staf Sekretaris Negara Bidang Kesenian. Karena profesinya itu, Haryato menjadi dekat dengan sang proklamator. Soekarnopun terus menerus berusaha memikat hati Haryati yang kala itu berusia 23 tahun.
Selang tiga tahun, Haryati diceraikan tanpa anak. Soekarno beralasan sudah tidak cocok. Saat itu, Soekarno juga tengah dekat dengan Ratna Sari Dewi.
8. Yurike Sanger (1964–1968)
Pertama kali Presiden Soekarno bertemu dengan Yurike Sanger pada tahun 1963. Kala itu Yurike masih yang masih berstatus pelajar menjadi salah satu anggota Barisan Bhinneka Tunggal Ika pada acara Kenegaraan.
Kala itu Yurike masih berstatus selaku pelajar SMA. Meski rentang usia antar keduanya cukup jauh, namun hal itu tidak menyurutkan niat Soekarno buat memberi perhatian pada Yurike. dia mengirimi sang gadis belia surat cinta serta bahkan menghadiahinya dengan kalung. Akhirnya mereka berdua menikah pada tahun 1964.
Kondisi Bung Karno pada 1967 yang secara de facto di makzulkan selaku presiden, berdampak pada kehidupan pribadi. Didasari rasa cinta yang luar biasa, Bung Karno yang menjadi tahanan rumah di Wisma Yoso menyarankan agar Yurike meminta cerai. Akhirnya perceraian itu terjadi, meski keduanya masih saling cinta.
9. Heldy Djafar (1966–1969)
Gadis kelahiran Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ini masih berusia 18 tahun dikala Soekarno menikahinya. Sementara, Soekarno sendiri Telah berusia 65 tahun. dia merupakan istri kesembilan dari Soekarno.
Pernikahan keduanya cuma bertahan dua tahun. Kala itu situasi politik sudah makin tidak menentu. Komunikasi tidak berjalan lancar setelah Soekarno menjadi tahanan di Wisma Yaso, Jalan Gatot Subroto. Heldy sempat mengucap mau berpisah, tetapi Soekarno bertahan. Soekarno cuma mau dipisahkan oleh maut.
Akhirnya, pada 19 Juni 1968 Heldy 21 tahun menikah lagi dengan Gusti Suriansyah Noor. Kala itu Heldy yang tengah hamil tua mendapat berita Soekarno wafat.
Garis Keluarga Besar Soekarno
Garis Keluarga Besar Soekarno