Simbolisme Nazi: Makna Perjuangan Serta Ultranasionalis Jerman
Sabtu, April 15, 2017
Bendera nasional Jerman tahun 1935–1945. Foto: Fornax
Pada abad ke-20, dikala Partai Sosialis Jerman cukup terkenal di Jerman serta menaiki pucuk kekuasaan, mereka banyak menggunakan simbolisme grafis, terutama Hakenkreuz (swastika). Swastika sendiri merupakan salah satu simbol yang paling disucikan dalam tradisi Hindu.
Swastika selaku simbol religius yang mempunyai latar balik sejarah serta budaya yang kompleks sehingga hampir mustahil buat dinyatakan selaku kreasi atau milik sebuah bangsa atau kepercayaan tertentu. Oleh karna itu, Nazi merasa Apabila Swastika merupakan lambang yang mempunyai makna bagi bangsa Jerman, simbolisasi yang tentang kebesaran bangsa Aria yang salah satu ras Jerman.
Nazi sendiri kemudian menjadikannya selaku simbolisme pokok partai mereka dalam bentuk bendera serta atribut lainnya. Ketika Partai Nazi mengusasi pemerintahan, Swastika menjadi simbol dari Reich ketiga berupa lambang serta bendera negara Nazi Jerman.
Adapun simbol-simbol lain yang digunakan oleh Nazi meliputi berikut:
Pada abad ke-20, dikala Partai Sosialis Jerman cukup terkenal di Jerman serta menaiki pucuk kekuasaan, mereka banyak menggunakan simbolisme grafis, terutama Hakenkreuz (swastika). Swastika sendiri merupakan salah satu simbol yang paling disucikan dalam tradisi Hindu.
Swastika selaku simbol religius yang mempunyai latar balik sejarah serta budaya yang kompleks sehingga hampir mustahil buat dinyatakan selaku kreasi atau milik sebuah bangsa atau kepercayaan tertentu. Oleh karna itu, Nazi merasa Apabila Swastika merupakan lambang yang mempunyai makna bagi bangsa Jerman, simbolisasi yang tentang kebesaran bangsa Aria yang salah satu ras Jerman.
Nazi sendiri kemudian menjadikannya selaku simbolisme pokok partai mereka dalam bentuk bendera serta atribut lainnya. Ketika Partai Nazi mengusasi pemerintahan, Swastika menjadi simbol dari Reich ketiga berupa lambang serta bendera negara Nazi Jerman.
Adapun simbol-simbol lain yang digunakan oleh Nazi meliputi berikut:
- Elang di pucuk swastika (Parteiadler) selaku simbol serta emblem resmi Partai Nazi.
- Petir SS () sebagai lencana rahasi pada Schutzstaffel (skuadron pelindung).
- Berbagai lambang yang bersumber dari naskah rahasia, seperti Rune Odal serta Wolfsangel.
- Seragam hitam SS.
- Kemeja coklat Sturmabteilung (organisasi paramiliter Partai Nazi).
- Lencana kematian yang digunakan oleh SS-Totenkopfverbände (bagian SS yang menaungi kamp konsentrasi serta unite kamp konsenterasi.
- Simbol standar pribadi Adolf Hitler
Simbol standar pribadi Adolf Hitler (digunakan dari 1934-1945). Foto: Fornax
Swastika yang menjadi simbol utama Nazi terdiri dari skema warna hitam, putih, serta merah yang didasarkan dengan bendera Kekaisaran Jerman. Skema warna ini pada umumnya melambangkan sikap anti terhadap Republik Weimar yang berdiri pasca jatuhnya Kekaisaran Jerman.
Nazi mengecam bendera Republik Weimar yang berbalut warna hitam,merah, serta kuning (atau emas) dari Republik Weimar yang kini digunakan oleh negara Jerman.
Hitler dalam bukunya, Mein Kampf menjelaskan mengenai arti bendera swastika. Warna merah menurut hitler melambangkan pergerakan Nazi, piringan putih melambangkan ide nasional, serta swastika berwarna hitam melambangkan "perjuangan orang Arya" selama ribuan tahun lalu yang mempunyai makna budaya serta kemenangan.
Swastika yang digunakan oleh Nazi, yakni swastika yang berputar searah jarum jam. Penggunaan simbol ini awal kali diusulkan oleh seorang penyair serta idolog nasionalistik Jerman, Guido von List buat organisasi atau gerakan anti-yahudi. dikala Adolf Hitler membentuk Partai Sosialis Nasional (NAZI), tahun 1919-1920, simbol rasial Jerman ini diadopsi selaku lambang partai Nazi.
Lambang Swastika mempunyai putaran searah jarum jam. Simbol ini awal kali diusulkan oleh penyair serta idolog nasionalis Jerman, Guido von List yang diperuntukan buat organisasi serta pergerakan anti yahudi. Adolf Hitler kemudian menggunakannya selaku lambang Parta Nazi dikala ia membentuknya tahun 1919-1920.
Simbol Swastika sendiri berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu svastika yang artinya kondusif buat kebaikan atau kesejahteraan. Simbol ini Telah ditemukan pada keramik yang berasal dari empat abad sebelum Masehi di Persia (kini Iran), serta kemudian digunakan juga di Troy Yunani, Tibet serta Jepang.
Berikut beberapa simbol terkait dengan Nazi Jerman
Sebagai Parteiadler serta Reichsadler yang melambangkan Partai Nazi serta dipergunakan juga selaku emblem nasional
Emblem SS Totenkopf, lambang dari SS-Totenkopfverbände serta pasukan penjaga kamp konsentrasi.
Lambang Pasukan SS Schutzstaffel
Simbol Wolfsangel, digunakan oleh Divisi 2 Panzer SS
Pasca Perang Dunia II, muncul beberapa kelompok pergerakan yang mau menghidupkan kembali Nazisme. Kelompok-kelompok ini mempunyai ideologi yang disebut Neo-Nazi. Kebanyakan dari mereka berusaha membangun kembali ideologi Nazi dengan mermacam alasan termasuk kesetiaan pada Adolf Hitler, Antisemitisme, rasisme, xenophobia, nasionalisme, militerisme, serta homophobia.
Mereka biasanya menggunakan lambang-lambang Jerman Nazi, seperti swastika, Sig Rune, serta warna-warna merah-putih-hitam.
Lambang Partai Ultarnasionalis Yunani, Golden Dawn
Bendera organisasi Neo-Nazi dikalangan Federasi Mahasiswa Afrika Selatan
Bendera Fasisme yang digunakan oleh Werwolf, organisasi Neo-Nazi di Swedia pada kurun 1990