Abad Pertengahan Eropa
Selasa, September 10, 2019
Ketidakpastian pada Abad Kegelapan bertahap-tahap menghilang. Stabilitas serta kemakmuran terasa kembali ke Eropa. Sistem feodal memberi otoritas kepada penguasa-penguasa abad Pertengahan. Didirikan beberapa kerajaan kuat. Rakyat menemukan kepercayaan serta optimisme baru. Budaya serta agama berkembang. Di seluruh Eropa jumlah penduduk meningkat, perdagangan bertambah serta kota-kota meluas dengan cepat, tapi kadang-kadang Eropa juga mengalami bencana dahsyat. Pada akhir Abad Pertengahan sistem pemerintahan bertahap-tahap berubah.
Pada Abad Pertengahan raja-raja menerapkan pola pemerintahan feodal: mereka berkuasa berkat pemberian tanah kepada bangsawan-bangsawan yang mempunyai hubungan dengan mereka. Pemberian ini mengikat bangsawan dengan raja: kesetiaan mutlak pada raja serta agama. Bangsawan wajib bersumpah setia kepada raja. Mereka wajib ikut berperang kalau mereka diperlukan. Sumpah ini disebut kode kekesatriaan. Tahta raja-raja disucikan serta diresmikan oleh pejabat-pejabat agama. Dan persetujuan hukum hampir sama sekali tak berhubungan dengan realitas kekuasaan politik.
Setelah abad 13 M penguasa-penguasa ditantang oleh kongsi-kongsi bangsawan (parlemen pertama) serta penduduk-penduduk kota yang menuntut perizinan serta hak-hak istimewa selaku pengganti pajak yang perlu dibayar. Apalagi biaya peperangan buat mempertahankan perbatasan-perbatasan memaksa penguasa memerhatikan rakyatnya. Periode ini disebut dengan periode pendirian negara serta periode pembangunan pusat birokrasi. Para penguasa sibuk menentukan perbatasan-perbatasan wilayah kekuasaannya.
Sering para penguasa sibuk memenuhi kantong sendiri. Mereka terpaksa perlu selalu bernego dengan ”parlemen bangsawan serta penduduk kota”, yang memeriksa neraca keuangan mereka. Sengketa antara dua pihak ini dapat membuat sang raja turun tahta.
Di sedang kegelisahan-kegelisahan ini munculah konsep identitas nasional atas persamaan bahasa, bukan atas persamaan ras atau suku. Perbatasan-perbatasan wilayah antara negara mulai digambar di atas peta, yang masih bertahan sampai sekarang.
Kegiatan-kegiatan dalam bidang ekonomi sangat luas serta kuat: rute perdagangan dibuka, kekayaan yang berasal dari hasil-hasil pertanian serta pendirian kota-kota perdagangan meningkat. Contohnya: gading walrus, kulitkulit serta bulu binatang dari kutub utara sangat laris serta mahal. Kota-kota perdagangan ekspor mulai didirikan dekat Samudra Atlantik serta Laut Utara.
Populasi Eropa Barat diperkirakan mencapai 30 juta jiwa pada tahun 1000 M serta pada 1150 M meningkat 40%. Kepadatan penduduk terutama terjadi di wilayah yang sekarang disebut Perancis, German serta Inggris. Peningkatan ini disebabkan oleh:
1. Pelanggaran perbatasan hutan serta penebangan hutan oleh para petani buat memperluas areal perkebunan.
2. Migrasi ke daerah yang belum dihuni, ke daerah penggunungan yang ladang-ladang baru masih dapat digarap setelah pembabatan hutan serta semak-semak.
3. Perkembangan terencana oleh bangsawan-bangsawan, biara-biara, penguasa-penguasa agama serta penasihat-penasihat kaya dengan tujuan memperkaya dirinya.
Surplus hasil panen mendorong pendirian serta pertumbuhan kota-kota serta pasar-pasar. Di Italia perdagangan seberang laut meluas, didorong oleh perang-perang Suci. Sungai-sungai besar serta panjang, Rhine, Seine serta Danube menjadi jalan penghubung antara kota-kota. Kota Kologne menjadi pusat perkembangan seni, arsitektur serta ekonomi.
Kristen-Katolik, terutama paus serta para uskupnya juga berperan dalam proses mencari serta merebut kekuasaan. Semakin lama, kekuasaan politik paus makin besar. Pada tahun 1208 M, paus mendapat hak serta otoritas menentukan calon kaisar, membenarkan apakah seorang kaisar layak dinobatkan atau tidak.
Pada tahun 1096 M Paus Urban II memerintahkan seluruh umat serta raja-raja Kristen Katolik menyelamatkan Tanah Suci dari penjajahan kaum Islam. Tanah Suci yaitu wilayah Palestina, terutama Kota Yerusalem, selaku daerah kelahiran Yesus Kristus. Sejak abad 2 M ziarah (pilgrimage) ke Palestina sudah dilakukan.
Terjadi tiga kali Perang Suci. Pada tahun 1099 M Perang Suci awal terjadi, ribuan prajurit serta puluhan raja-raja berangkat ke medan perang yang jaraknya 3500 km dari kerajaan mereka. Terjadi tiga kali Perang Suci. Pada tahun 1099 M Perang Suci awal terjadi, ribuan prajurit serta puluhan raja-raja berangkat ke medan perang yang jaraknya 3500 km dari kerajaan mereka.
Perang Suci yaitu kesempatan buat menunjukan semangat kepada agama, serta peluang mendapat kekayaan serta wibawa. Apalagi ada imingiming langsung naik surga kalau meninggal dalam perang. Pertempuran di Palestina melawan tentara Islam amat dahsyat.
Sumber: Sekilas Sejarah Dunia Oleh Tim Program BSB (Belajar Sambil Bermain)
Pada Abad Pertengahan raja-raja menerapkan pola pemerintahan feodal: mereka berkuasa berkat pemberian tanah kepada bangsawan-bangsawan yang mempunyai hubungan dengan mereka. Pemberian ini mengikat bangsawan dengan raja: kesetiaan mutlak pada raja serta agama. Bangsawan wajib bersumpah setia kepada raja. Mereka wajib ikut berperang kalau mereka diperlukan. Sumpah ini disebut kode kekesatriaan. Tahta raja-raja disucikan serta diresmikan oleh pejabat-pejabat agama. Dan persetujuan hukum hampir sama sekali tak berhubungan dengan realitas kekuasaan politik.
Setelah abad 13 M penguasa-penguasa ditantang oleh kongsi-kongsi bangsawan (parlemen pertama) serta penduduk-penduduk kota yang menuntut perizinan serta hak-hak istimewa selaku pengganti pajak yang perlu dibayar. Apalagi biaya peperangan buat mempertahankan perbatasan-perbatasan memaksa penguasa memerhatikan rakyatnya. Periode ini disebut dengan periode pendirian negara serta periode pembangunan pusat birokrasi. Para penguasa sibuk menentukan perbatasan-perbatasan wilayah kekuasaannya.
Sering para penguasa sibuk memenuhi kantong sendiri. Mereka terpaksa perlu selalu bernego dengan ”parlemen bangsawan serta penduduk kota”, yang memeriksa neraca keuangan mereka. Sengketa antara dua pihak ini dapat membuat sang raja turun tahta.
Di sedang kegelisahan-kegelisahan ini munculah konsep identitas nasional atas persamaan bahasa, bukan atas persamaan ras atau suku. Perbatasan-perbatasan wilayah antara negara mulai digambar di atas peta, yang masih bertahan sampai sekarang.
Kegiatan-kegiatan dalam bidang ekonomi sangat luas serta kuat: rute perdagangan dibuka, kekayaan yang berasal dari hasil-hasil pertanian serta pendirian kota-kota perdagangan meningkat. Contohnya: gading walrus, kulitkulit serta bulu binatang dari kutub utara sangat laris serta mahal. Kota-kota perdagangan ekspor mulai didirikan dekat Samudra Atlantik serta Laut Utara.
Populasi Eropa Barat diperkirakan mencapai 30 juta jiwa pada tahun 1000 M serta pada 1150 M meningkat 40%. Kepadatan penduduk terutama terjadi di wilayah yang sekarang disebut Perancis, German serta Inggris. Peningkatan ini disebabkan oleh:
1. Pelanggaran perbatasan hutan serta penebangan hutan oleh para petani buat memperluas areal perkebunan.
2. Migrasi ke daerah yang belum dihuni, ke daerah penggunungan yang ladang-ladang baru masih dapat digarap setelah pembabatan hutan serta semak-semak.
3. Perkembangan terencana oleh bangsawan-bangsawan, biara-biara, penguasa-penguasa agama serta penasihat-penasihat kaya dengan tujuan memperkaya dirinya.
Surplus hasil panen mendorong pendirian serta pertumbuhan kota-kota serta pasar-pasar. Di Italia perdagangan seberang laut meluas, didorong oleh perang-perang Suci. Sungai-sungai besar serta panjang, Rhine, Seine serta Danube menjadi jalan penghubung antara kota-kota. Kota Kologne menjadi pusat perkembangan seni, arsitektur serta ekonomi.
Kristen-Katolik, terutama paus serta para uskupnya juga berperan dalam proses mencari serta merebut kekuasaan. Semakin lama, kekuasaan politik paus makin besar. Pada tahun 1208 M, paus mendapat hak serta otoritas menentukan calon kaisar, membenarkan apakah seorang kaisar layak dinobatkan atau tidak.
Pada tahun 1096 M Paus Urban II memerintahkan seluruh umat serta raja-raja Kristen Katolik menyelamatkan Tanah Suci dari penjajahan kaum Islam. Tanah Suci yaitu wilayah Palestina, terutama Kota Yerusalem, selaku daerah kelahiran Yesus Kristus. Sejak abad 2 M ziarah (pilgrimage) ke Palestina sudah dilakukan.
Terjadi tiga kali Perang Suci. Pada tahun 1099 M Perang Suci awal terjadi, ribuan prajurit serta puluhan raja-raja berangkat ke medan perang yang jaraknya 3500 km dari kerajaan mereka. Terjadi tiga kali Perang Suci. Pada tahun 1099 M Perang Suci awal terjadi, ribuan prajurit serta puluhan raja-raja berangkat ke medan perang yang jaraknya 3500 km dari kerajaan mereka.
Perang Suci yaitu kesempatan buat menunjukan semangat kepada agama, serta peluang mendapat kekayaan serta wibawa. Apalagi ada imingiming langsung naik surga kalau meninggal dalam perang. Pertempuran di Palestina melawan tentara Islam amat dahsyat.
Sumber: Sekilas Sejarah Dunia Oleh Tim Program BSB (Belajar Sambil Bermain)