José Rizal, Sang Pencerah Filipina
Kamis, April 13, 2017
José Rizal merupakan pahlawan negeri Filipina yang luar biasa. Tidak cuma berjasa bagi tanah airnya, namun ia juga membawa pencerahan bagi bangsa. Pria serba bisa ini menjadi tokoh sentral dalam pergerakan kebangsaan Filipina. Meskipun akhirnya ia ditangkap serta dieksekusi dalam usia yang cukup muda yakni 35 tahun pada tahun 1896.
Masa Muda
Foto masa kecil. Image Source
José Rizal lahir pada 19 Juni 1861 di kota Calamba, Filipina. dia terlahir dengan nama José Protasio Rizal Mercado y Alonso Realonda. Dirinya diketahui selaku pribadi cerdas serta mahir menguasai mermacam bahasa. dia melanjutkan pendidikan kedokteran di Manila serta Spanyol.
Semasa menimba ilmu di Spanyol, ia vocal menyuarakan kemerdekaan Filipina. Buku karya nya yang berjudul Noli Me Tangere (jangan sentuh aku) menjadi symbol penggambaran penjajahan negerinya oleh Spanyol. Buku ini dilarang di Filipina meskipun tetap beredar secara illegal. Kepulangannya dari Spanyol menjadi kesatu dirinya selalu diincar oleh pemerintah kolonial Spanyol karna buku tersebut yang dianggap terlalu vocal.
Tidak diterima di negeri sendiri, Rizal kembali ke Eropa buat menulis serta menyuarakan kemerdekaan Filipina di sana. dia kembali menulis novel kedua yang berjudul El Filibusterismo (era keserakahan) tahun 1891. tidak cuma itu ia merupakan salah satu kontibutor Koran La Solidaridad yang menyuarakan kemerdekaan Filipina terhadap pemerintah Spanyol.
Pulang ke Filipina serta Eksekusi Mati
Melayani masyarakat. Image Source
Ia merasa jika Telah cukup buat menyuarakan kemerdekaan dari luar serta perlu memotori pergerakan dalam negeri. dia kembali ke Filipina tahun 1892 lalu membentuk Liga Filipina. Liga Filipina yaitu pergerakan nonkekerasan buat kemerdekaan Filipina.
Organisasi ini mengantarkan dirinya diasingkan di wilayah sekitar Mindanao. Pengasingan tersebut berlangsung empat tahun lamanya. Selama itu pula ia mengabdikan dirinya dalam pelayanan kesehatan masyarakat sekitar serta membuka sekolah kesehatan
Tahun 1895 Rizal meminta izin mengunjungi Kuba selaku dokter militer. Izin tersebut diterima namun setahun kemudian tepatnya pada Agustus 1896 sebuah revolusi yang dimotori organisasi Katipunan yang beraliran nasionalis pimpinan Andres Bonifacio terjadi. Meskipun tak terbukti dirinya terlibat dalam revolusi tersebut, ia tetap dijebloskan dalam tahanan.
Sidang yang dilaksanakan menetapkan Rizal bersalah serta dijatuhi hukuman mati dengan cara ditembak. Eksekusi mati ini digelar secara terbuka di Manila tanggal 30 Desember tahun 1896. Saat itu ia masih muda, masih berumur 35 tahun.
Kematian Rizal menjadi pemicu pergerakan Filipina menuju kemerdekaan. Pendudukan Spanyol di Filipina akhirnya usai pada 1898 meskipun Filipina sebenarnya baru benar-benar merdeka pascaperang dunia II .
Kematian Rizal menjadi pemicu pergerakan Filipina menuju kemerdekaan. Pendudukan Spanyol di Filipina akhirnya usai pada 1898 meskipun Filipina sebenarnya baru benar-benar merdeka pascaperang dunia II .