Joseph Stalin 'Pemimpin Bertangan Besi'


Stalin merupakan sosok yang melegenda, tidak cuma di kalangan warga Rusia namun juga dunia. Dirinya yang bertangan baja membentuk Soviet menjadi negara adidaya pascaperang dunia usai. Segala tentangnya menjadi hal yang patut diketahui oleh seluruh masyarakat serta generasi muda di penjuru dunia.

Masa Muda

Potret Stalin selama Muda. Foto: Pinterest
Stalin merupakan sosok yang melegenda, tidak cuma di kalangan warga Rusia namun juga dunia. Dirinya yang bertangan baja membentuk Soviet menjadi negara adidaya pascaperang dunia usai. Segala tentangnya menjadi hal yang patut diketahui oleh seluruh masyarakat serta generasi muda di penjuru dunia.Pria yang terlahir dengan nama Iosif Dzugashvillipada 18 Desember 1879 di desa Gori, Georgia dari keluarga miskin. Ayahnya hanyalah seorang tukang sol sepatu serta ibunya yang menjadi seorang pembantu rumah tangga.

Masa kecilnya diisi dengan kesuraman, terlebih ia menderita penyakit cacar yang membekas hingga dewasa. Lingkungan yang serba sulit serta kekurangan membentuk dirinya menjadi pribadi yang tegas serta kuat.

Meskipun berada dari keluarga yang tidak religius, kedua orangtuanya memasukkan Stalin ke dalam sekolah pendeta di wilayah Gori pada 1888. Stalin diketahui selaku pribadi yang cerdas hingga ia berhasil mendapatkan beasiswa buat melanjutkan ke Sekolah Teologi di Tiflis pada 1894. Di Sekolah tersebut ia mulai mengenal bacaan mengenai Sosialisme serta Karl Marx serta Lenin yang menginspirasi dirinya.

Meskipun ia cerdas dalam akademik, namun ia dikeluarkan dari sekolah teologi pada 1899. Ada beberapa versi mengenai keluarnya Stalin dari sekolah tersebut: versi awal ia dikeluarkan karna tidak sanggup membayar biaya serta versi berikutnya ia dikeluarkan karna mengikuti gerakan yang menentang Tsar Nikolas II.

Dikeluarkan dari sekolah tidak membuatnya patah arang, ia tetap tinggal di Tiflis selaku pejuang revolusi. dia menyambung hidup selaku pekerja serta guru di lembaga penelitian Tiflis. Tahun 1901 ia bergabung dengan Partai Buruh Rusia. Setahun berikutnya ia dijebloskan ke penjara di Siberia karna terbukti mendalangi sebuah demo buruh. Saat dalam penjara tersebut ia mengganti namanya menjadi Stalin yang berarti baja dalam bahasa Rusia.

Karir Yang Menanjak
Stalin dengan meja kerjanya tahun 1946. Foto: Pinterest
dia bisa menjadi tidak secerdas Trotsky atau seorang orator ulung layaknya Vladimir Lenin. Stalin diketahui luas selaku organisator ulung yang ahli merencanakan demo serta mempublikasikannya dengan rapi. Aksinya tersebut membuat Okhranka atau pasukan rahasia polisi era Tsar mengincar dirinya. Diincar polisi membuatnya mengadakan segala cara buat hidup termasuk dikaitkan dengan kasus perampokan bank di Tiflis yang mencurigai dirinya selaku otak perencana aksi.

Saat revolusi pecah pada Februari 1917 serta kondisi Tsar Nikolas yang dimakzulkan menjadi semacam momentum emas bagi para pasukan revolusi melancarkan aksinya. Bulan April 1917 Lenin selaku pemimpin gerakan Bolshevik melancarkan penggulingan pemerintahan serta membuahkan hasil pada bulan Oktober.
Menjadi Pemimpin Partai Komunis
Stalin berpidato dalam Kongres Partai Komunis Uni Soviet tahun 1930. Foto: Getty Images
Pemerintahan Soviet memberikannya posisi selaku sekretaris jendral Partai Komunis pada 1922. Kekuasaan tersebut dimanfaatkan selaku era menggagas basis pendukung dirinya serta mengendalikan partai. dia merebut kekuasaan Soviet dari tangan Lenin yang ketika itu tidak berdaya melawan basis pendukungnya yang sangat solid.

Selepas kematian Lenin pada 1924, Stalin mengubah susunan kepemimpinan partai secara radikal serta menyeluruh. dia merombak semua pejabat era Lenin serta menggantinya dengan orang-orang kepercayaannya. Tak cuma mencopot pejabat era Lenin, ia juga mengasingkan semua tokoh yang dianggap berbahaya dalam kepemimpinannya seperti Leon Trotsky. 

Pengasingan tersebut ia lakukan dengan dalih selaku pembersihan musuh masyarakat.
Era 1920-1930an ia mengubah peraturan mengenai pertanian dengan mengambil kembali kuasa atas lahan yang sebelumnya dibagikan ke masyarakat. Hal ini membuat para petani cuma menjadi buruh yang tidak mempunyai lahan namun Stalin yakin jika hal ini bertujuan agar terjadi percepatan pembangunan sektor pertanian serta memajukan negara. 

Memang dengan program ini membuat produksi pertanian meroket namun banyak korban yang berjatuhan akibat sistem ini. Penduduk yang tidak patuh dengan kebijakan ini menjadi korban utama, mereka perlu menjalani semacam kerja paksa di kamp buruh atau pun Gulag.
Era Perang Dunia II
Stalin bersama Churcil serta Roosevelt dalam Konferensi Yalta. Foto: Getty Images
Tensi perang yang kian kentara di Eropa ketika medium 1939 membuat Stalin terinspirasi menyusun Tahap buat memperluas wilayah Soviet. dia menyusun perjanjian damai dengan Hitler selaku pemimpin Nazi yang berisi jika mereka berdua tidak bakal saling menyerang dalam perang. Sayangnya perjanjian ini diinjak-injak oleh Jerman dengan penyerangan wilayah Soviet pada Juni 1941. Stalin murka terhadap Tahap Hitler yang sudah menyerang serta berjanji bakal membalas hal tersebut.

Meskipun ada kubu Blok Barat yang juga melawan pasukan poros, namun Stalin tidak sepenuhnya percaya dengan mereka. dia takut jika kubu sekutu juga bakal mengadakan hal yang sama seperti Jerman. Saat kubu sekutu mulai unggul dalam perang, Presiden Roosevelt serta Perdana Menteri Churcill merayu Stalin agar bergabung dalam kubu tersebut serta membahas rencana pascaperang. Pertemuan kemudian terjalin di Yalta serta membuahkan hasil yang berisi persetujuan Stalin dalam membantu sekutu dalam melawan pasukan Jepang.

Situasi kembali berubah ketika kematian Presiden Roosevelt sebelum Konferensi Potsdam pada Juli 1945. Pengganti Roosevelt ialah Harry Truman serta perwakilan Inggris yang tidak lagi diisi Perdana Menteri Churcill membuat kondisi menjadi saling tidak percaya terhadap Soviet terhadap upaya melawan Jepang yang sudah ditawarkan sebelumnya. Bom atom yang dijatuhkan menjadi bukti jika pasukan sekutu lebih memilih melawan Jepang tanpa bantuan Soviet.

Ketidakpercayaan Stalin kepada blok sekutu membuat dirinya kian khawatir jika mereka bakal menyerang Soviet. Selama 1945 hingga 1948, ia mendirikan pemerintahan komunis yang mengancam kekuatan blok barat. Blok barat mengantisipasi dengan mengadakan Tahap pencegahan agar negara di Eropa Barat tidak menjadi sekutu Soviet serta membentuk NATO. Tahun 1948 menjadi Tahap perseteruan baru antara Soviet serta barat dimana Stalin memerintahkan blokade wilayah Berlin yang mereka kuasai serta membuahkan tembok Berlin.

Di Wilayah Korea, Stalin menjalin kerjasama dengan Kim Il Sung selaku pemimpin Partai Komunis Korea Utara buat menguasai Korea Selatan. Sebelumnya ia juga Sudah menarik diplomat Soviet di Amerika karna negeri paman Sam menolak mengakui Republik Rakyat Cina yang berhaluan kiri. 
Kematian Stalin
Stalin meninggal pada 5 Maret 1953, Kuntsevo Dacha, Moskwa, Rusia. Foto: Istimewa
Kesehatan Stalin yang kian menurun pada 1950-an membuat kekuasaan dirinya kian melemah. Setelah rentetan aksi perencanaan pembunuhan dirinya terkuak, ia memerintahkan pihak kepolisian menyelidikinya. 

Ia juga mencium adanya bau penolakan di kubu Partai Komunis terhadap dirinya. Kecurigaan tersebut tidak sampai terkuak hingga kematian dirinya pada 5 Maret 1953 serta kekuasaannya digantikan oleh Nikita Khrushchev tahun 1956.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel