Maklumat 3 November 1945
Sabtu, April 22, 2017
Pemerintah Republik Indonesia pada bulan November 1945 mengeluarkan Maklumat 3 November 1945 atau Maklumat No. X ini dikeluarkan pada tanggal 3 November 1945. Penetepan maklumat sendiri dilakukan oleh Wakil Presiden serta Perdana Menteri Mohammad Hatta di Jakarta.
Penggunaan No.X sebab daftar urutan maklumat wakil presiden tidak dibawa ole Mr. Gafar (sekretaris negara), buat sementara nomor urut itu tidak diisi, serta cuma ditulis Maklumat Wakil Presiden No.X buat kemudian diganti dengan urutan yang sebenarnya. Tetapi pihak sekretaris negara tidak mengganti nomor urutnya, sehingga maklumat tersebut dapat disebut juga Maklumat No. X.
Baca Juga
Pengumuman pemerintah RI yang memuat anjuran pembentukan partai-partai politik dengan ketentuan Kalau partai-partai tersebut perlu turut serta memperhebat perjuangan RI. Maklumat dikeluarkan selaku tanggapan atas usul Badan Pekerja KNIP kepada pemerintah. Diumumkan di Jakarta oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta.
Dengan dikeluarkannya maklumat ini, pemerintah menginginkan timbulnya partai-partai politik bakal dapat dipimpin kerja sama yang teratur dengan segala aliran yang ada dalam masyarakat. Pemerintah berharap supaya partai-partai politik Sudah dapat tersusun sebelum dilangsungkannya pemilihan anggota badan-badan perwakilan rakyat pada bulan Januari 1946.
Dengan dasar ini kemudian berdiri mermacam partai politik, baik yang meneruskan partai politik yang Sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda serta jaman pendudukan Jepang, maupun partai politik yang baru bakal berdiri.
Sisi Lain Maklumat 3 November 1945
Dalam beberapa sumber, banyak berkata Kalau alasan dikeluarkannya Maklumat 3 November 1945 ialah atas dasar dari Moh, Hatta terhadap rencana Presiden Soekarno yang mau merealisasikan pembentukan Partai Nasional Indonesia sesuai dengan hasil rapat PPKI tanggal 22 Agustus 1945.
Hal ini didasari kekhawatiran atas kekuasaan pemerintahan yang absolut sebab dengan pebentukan Partai Nasional Indonesia, maka bakal cuma ada satu partai tunggal yang mirip dengan kekuasaan yang diberlakukan oleh negara-negara komunis seperti China, Korea Utara, serta Uni Soviet.
Diluar itu maklumat tersebut dikeluarkan buat memberikan kebebasan kepada rakyat dalam berdemokrasi serta ikut serta dalam pembangunan politik kebangsaan Indonesia. Serta menyeimbangkan kekuatan-kekekuatan politik yang belum terangkul.
