Sejarah Singkat Perang Korea 1950-1953
Rabu, April 19, 2017
Pada tanggal 25 Juni 1950, Perang Korea berawal dikala sekitar 75.000 tentara dari Tentara Rakyat Korea Utara menduduki wilayah di 38 derajat Lintang Utara, batas antara wilayah pendudukan Uni Soviet Soviet yang mendukung Republik Demokratik Korea di utara serta Barat yang mendukung Republik Korea di Selatan.
Angkatan bersenjata komunis Korea Utara berusaha menduduki Korea Selatan buat mempersatuakan Semenanjung Korea. Dalih dari mempersatukan tersebut merupakan kesatuan dibawah kekuasaan Pemerintahan Komunis Kim Il Sung.
Batas pararel 38 derajat Lintang Utara perbatasan Korea bagian utara serta selatan. Foto: Pinterest
Amerika Serikat kemudian bertindak cepat dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa membantu pertahanan Korea Selatan yang bakal terlibat peperangan dengan Korea Utara. Peperangan ini bakal berlangsung hingga tiga tahun ke depan sejak 25 Juni 1950.
Semenanjung Korea merupakan bekas pendudukan Jepang selama Perang Asia Pasifik. Setelah Jepang menyerah, Semenanjung Korea kemudian dibagi menjadi zona pendudukan oleh Sekutu. Pasukan AS menerima penyerahan pasukan Jepang di Korea bagian selatan, sementara pasukan Soviet menggelar hal yang sama di Korea bagian utara, seperti halnya di Jerman. Soviet kemudian membantu dalam pembentukan rezim komunis di Korea Utara, sementara Amerika Serikat menjadi sumber utama dukungan keuangan serta militer buat pembentukan Korea Selatan.
Pada tanggal 25 Juni 1950, pasukan Korea Utara mengejutkan para tentara Korea Selatan serta kekuatan kecil AS yang ditempatkan di negara itu. Pasukan Korea Utara dengan cepat bergerak menuju ibu kota Seoul. Amerika Serikat menanggapi dengan mendorong resolusi lewat Dewan Keamanan PBB.
Dorongan Amerika terhadap PBB buat menyerukan bantuan militer ke Korea Selatan berlanjut. Dengan terbitnya resolusi Dewan Keamanan PBB no.83, Presiden Harry S. Truman dengan cepat mengirim Angkatan Darat, Laut, serta Udara buat terlibat dalam Perang Korea selaku "tindakan polisionil."
Uni Soviet sendiri tak hadir buat memveto tindakan Dewan Keamanan pada waktu itu.
Pasukan terjun payung AS mendarat di Korea Selatan 1950. Foto: Pinterest
Tindakan ini, bagaimanapun, mendorong intervensi besar-besaran pasukan komunis Cina pada akhir 1950. Perang di Korea kemudian berakhir "mandek" menjadi kebuntuan berdarah.
Pada tanggal 20 Agustus 1950, Perdana Menteri Cina, Zhou Enlai menginformasikan kepada PBB mengenai resolusi yang diterbitkan Dewan Keamanan PBB.
"Korea ialah tetangga Cina, Rakyat Cina mau tak mau khawatir tentang resolusi terhadap Korea. Dengan demikian, Cina memperingatkan Apabila dalam menjaga keamanan nasional Cina, mereka bakal menggelar intervensi terhadap Komando PBB di Korea. "
Presiden Truman menafsirkan komunikasi tersebut selaku "upaya buat memeras PBB."
Pada tahun 1953, Amerika Serikat serta Korea Utara menandatangani gencatan senjata yang mengakhiri sementara konflik. Perjanjian gencatan senjata dimulai tanggal 10 Juli 1951 di Kaesong.
Perjanjian ini menghasilkan "Zona Demiliterisasi Korea" yang mengakibatkan pembagian lanjutan dari Korea Utara serta Selatan di hampir titik geografis yang sama seperti sebelum konflik.
Wilayah pembagian Korea sebelum serta sesudah konflik. Grafik: Wikimedia
Perang Korea ialah yang perang awal "terpanas" dalam Perang Dingin. Lebih dari 55.000 tentara Amerika tewas dalam konflik tersebut. Korea ialah yang awal "perang terbatas," di mana tujuan AS tak buat mengalahkan musuh, melainkan "sebatas" tujuan melindungi Korea Selatan.
Bagi pemerintah AS, pendekatan seperti itu ialah satu-satunya pilihan yang rasional buat menghindari Perang Dunia III. Perang Korea sendiri tak pernah benar-benar mendapat dukungan rakyat AS.