D-Day: Maut Menjemput Di Normandia
Kamis, Mei 04, 2017
Pasukan Amerika menyerang pantai Normandia, Prancis, pada tanggal 6 Juni 1944. Foto: CNN.com
Tanggal 6 Juni 1944 tercatat dalam sejarah selaku D-Day. Tak jelas bagaimana istilah itu menyelusup ke dalam catatan sejarah. Tapi yang pasti, 6 Juni yaitu hari penentuan. Dengan pendaratan besar-besaran tentara sekutu di Normandia, terbentuklah Front kedua melawan Hitler serta Nazi Jerman. D-Day menandai arus balik yang mempercepat keruntuhan Nazi di Eropa.
Operasi "Overlord"
Pasukan Sekutu bersiap di pantai buat menggelar serangan di Normandia, Perancis dalam "Operasi Overlord". Foto: MIckStephenson/Wikipedia
Begitulah nama samaran operasi militer di Normandia. Pasukan sekutu juga menciptakan nama fiktif buat menyamarkan lokasi pendaratan di pantai utara Perancis: "Utah", "Omaha", "Gold", "Sword" und "Juno". Sebanyak 14 negara terlibat dalam operasi raksasa tersebut. tidak hanya AS, Inggris, Polandia, Kanada serta Perancis, Yunani, Rep. Ceko serta Australia ikut serta dalam pasukan sekutu
Otak Serangan
Eisenhower berbicara dengan pasukan payung Angkatan Darat A.S. di Inggris sebelum mereka dikerahkan buat mendarat di balik garis musuh pada D-Day. Foto: CNN.com
Komandan militer tentara sekutu di Eropa Utara pada dikala itu yaitu Jendral Dwight D. Eisenhower. dia kemudian terpilih selaku presiden ke-34 Amerika Serikat. Sebelum di Normandia, Eisenhower pernah memimpin pendaratan sekutu di Sicilia serta daratan Italia.
Serangan Fajar pada 6-6-1944
Sesaat sebelum digelarnya operasi "Overlord," langit Normandia didera badai serta hujan tidak berkesudahan. Ironisnya cuaca buruk memaksa pimpinan tentara sekutu menggeser jadwal invasi menjadi sehari lebih lambat. Barulah dikala fajar meninggi pada 6 Juni 1944, tentara sekutu mengawali operasi pendaratan terbesar dalam sejarah militer.
Komando Bunuh Diri
Pasukan Jerman dengan sebuah MG-34 di suatu tempat di sepanjang pantai Prancis yang membentang sepanjang "Tembok Antlantik" yang dikonstruksi oleh Marsekal Erwin Rommel tahun 1944. Foto: militaryhistorynow.com
Sekitar 160.000 serdadu mendarat di Normandia pada D-Day. Di lima garis pantai pasukan sekutu menyerbu apa yang diketahui selaku "Tembok Atlantik," yang dijadikan tempat berlindung oleh serdadu Jerman. Tanpa perlindungan apapun, pasukan sekutu merayap di pantai dengan diberondong oleh senapan mesin milik tentara Jerman.
Pasukan Terjun Payung
Pasukan Terjun Payung Sekutu meramaikan D-Day dengan mendarat di garis balik pertahanan Jerman. Foto: Pinterest
Sejarah mencatat pasukan terjung payung selaku pahlawan perang. Kenyataannya sedikit yang berhasil selamat dari operasi mematikan itu. Sebelum pendaratan, ratusan serdadu diterjunkan tengah malam ke tengah kawasan musuh buat merebut pos-pos penting. Sebagian tidak hanya mewarnai wajah dengan cat kamuflase, mereka juga memangkas rambut ala Iroquois buat mengejutkan musuh.
Api dari Darat serta Udara
Kekuatan Udara menjadi kekuatan yang begitu besar buat melumpuhkan pertehanan Jerman di balik garis pantai. Foto: Daily Mail
Sebelum pendaratan, pasukan sekutu terlebih dahulu membombardir pantai Normandia. Sementara di daratan, pasukan terjun payung merebut pos-pos penting pasukan Jerman. Lalu sekitar 1000 kapal perang serta lebih dari 4200 kapal pengangkut pasukan mendekat ke pantai utara Perancis. Ribuan pesawat tempur serta tank diturunkan buat membantu. Hujan bom juga meluluhlantakkan desa-desa di pesisir.
Raksasa Logistik
Logistik yang dibutuhkan buat operasi D-Day cukup besar serta hal ini dipersiapkan khusus di pelabuhan utara Inggris. Foto: Pinterest
Operasi pendaratan di Normandia juga menyertakan pengiriman logistik secara besar-besaran. Untuk itu pasukan sekutu perlu membangun dua pelabuhan besar buat kapal barang. Sebagian besar bagian konstruksi sudah dirampungkan di Inggris serta dirakit di pantai Normandia. Pada gambar ini tampak pelabuhan Mulberry di Colleville sesaat setelah invasi Normadia.
Manuver Tipuan
Manuver Tipuan. Foto: CNN.com
Operasi "Overlord" antara lain berhasil karna militer Jerman dikejutkan oleh pendaratan di Normandia. Hingga detik-detik terakhir pasukan sekutu aktif menggelar kontra intelijen serta menyebar kabar palsu jika operasi pendaratan bakal digelar di Calais, yang terletak di timur laut. tidak hanya itu jadwal pendaratan juga berbeda jauh dari yang rencana asli sekutu.
Pemimpin Nazi di Tengah Liburan
Marsekal Erwin Rommel dikala meninjau benteng pantai yang disebut "Tembok Atlantik" pada tahun 1944. Foto: Pinterest
Informasi palsu yang disebarkan tentara Sekutu terkait jadwal serta lokasi pendaratan mampu membuat pemimpin Nazi lengah serta mengambil liburan di Paris atau ke Jerman. Termasuk di antaranya Panglima Militer, Marsekal Erwin Rommel yang berplesir ke selatan Jerman buat menemani isterinya yang tengah berulang tahun ke-50. Rommel yaitu sosok dibalik pembuatan "Tembok Atlantik" di Normandia.
Arogansi Hitler
Saat penyerangan besar di Normandia, Hitler tengah tertidur karna mengira situasi terkendali. Foto: Pinterest
Pada 6 Juni, Adolf Hitler tengah berlibur di Obersalzberg. Mingguan Jerman, Der Spiegel, melaporkan kepada Hitler pada jam 10:0 kabar dari Normandia. Saat penyeragan di Normandia, Hitler tengah tertidur serta tidak seorangpun berani membangunkan sang "Führer." Hitler kemudian dikabarkan berteriak senang: "Kabar ini tidak bisa lebih baik lagi," akhirnya pasukan Inggris berada di tempat, "di mana mereka bisa kita kalahkan!"
Sebelas Bulan Berdarah
Pertempuran ini menghabiskan waktu sekitar sebelas bulan. Foto: dailymail.co.uk
Kendati pendaratan sekutu di Normandia menandai arah balik di Perang Dunia II, baru sebelas bulan kemudian Nazi Jerman bisa ditaklukkan. Sebagian besar serdadu yang terlibat dalam pendaratan di Normandia, kemudian dikirim ke Asia Pasifik buat melanjutkan perang melawan Jepang. Di sana, perang berlanjut hingga September 1945.
Pahlawan Dalam Sejarah
Sekitar 57.000 pasukan sekutu tewas selama operasi "Overlord," selain itu juga tercatat 155.000 luka-luka serta 18.000 hilang atau menjadi desertir. Di lain pihak, Jerman kehilangan 200.000 tentara. Hingga kini pendaratan di Normandia masih diperingati oleh sekutu. tidak hanya kepala negara serta pemerintahan, kelompok veteran dari seluruh negara ikut serta dalam upacara tahunan tersebut.
Penulis: Sarah Judith Hofma Pahlawan dalam Sejarah
Tanggal 6 Juni 1944 tercatat dalam sejarah selaku D-Day. Tak jelas bagaimana istilah itu menyelusup ke dalam catatan sejarah. Tapi yang pasti, 6 Juni yaitu hari penentuan. Dengan pendaratan besar-besaran tentara sekutu di Normandia, terbentuklah Front kedua melawan Hitler serta Nazi Jerman. D-Day menandai arus balik yang mempercepat keruntuhan Nazi di Eropa.
Operasi "Overlord"
Baca Juga

Otak Serangan

Serangan Fajar pada 6-6-1944

Pendaratan pasukan Sekutu di pantai utara Perancis dalam Operasi Overlord. Foto: ddaybattletours.com
Sesaat sebelum digelarnya operasi "Overlord," langit Normandia didera badai serta hujan tidak berkesudahan. Ironisnya cuaca buruk memaksa pimpinan tentara sekutu menggeser jadwal invasi menjadi sehari lebih lambat. Barulah dikala fajar meninggi pada 6 Juni 1944, tentara sekutu mengawali operasi pendaratan terbesar dalam sejarah militer.
Komando Bunuh Diri

Sekitar 160.000 serdadu mendarat di Normandia pada D-Day. Di lima garis pantai pasukan sekutu menyerbu apa yang diketahui selaku "Tembok Atlantik," yang dijadikan tempat berlindung oleh serdadu Jerman. Tanpa perlindungan apapun, pasukan sekutu merayap di pantai dengan diberondong oleh senapan mesin milik tentara Jerman.
Pasukan Terjun Payung

Sejarah mencatat pasukan terjung payung selaku pahlawan perang. Kenyataannya sedikit yang berhasil selamat dari operasi mematikan itu. Sebelum pendaratan, ratusan serdadu diterjunkan tengah malam ke tengah kawasan musuh buat merebut pos-pos penting. Sebagian tidak hanya mewarnai wajah dengan cat kamuflase, mereka juga memangkas rambut ala Iroquois buat mengejutkan musuh.
Api dari Darat serta Udara

Sebelum pendaratan, pasukan sekutu terlebih dahulu membombardir pantai Normandia. Sementara di daratan, pasukan terjun payung merebut pos-pos penting pasukan Jerman. Lalu sekitar 1000 kapal perang serta lebih dari 4200 kapal pengangkut pasukan mendekat ke pantai utara Perancis. Ribuan pesawat tempur serta tank diturunkan buat membantu. Hujan bom juga meluluhlantakkan desa-desa di pesisir.
Raksasa Logistik

Operasi pendaratan di Normandia juga menyertakan pengiriman logistik secara besar-besaran. Untuk itu pasukan sekutu perlu membangun dua pelabuhan besar buat kapal barang. Sebagian besar bagian konstruksi sudah dirampungkan di Inggris serta dirakit di pantai Normandia. Pada gambar ini tampak pelabuhan Mulberry di Colleville sesaat setelah invasi Normadia.
Manuver Tipuan

Operasi "Overlord" antara lain berhasil karna militer Jerman dikejutkan oleh pendaratan di Normandia. Hingga detik-detik terakhir pasukan sekutu aktif menggelar kontra intelijen serta menyebar kabar palsu jika operasi pendaratan bakal digelar di Calais, yang terletak di timur laut. tidak hanya itu jadwal pendaratan juga berbeda jauh dari yang rencana asli sekutu.
Pemimpin Nazi di Tengah Liburan

Informasi palsu yang disebarkan tentara Sekutu terkait jadwal serta lokasi pendaratan mampu membuat pemimpin Nazi lengah serta mengambil liburan di Paris atau ke Jerman. Termasuk di antaranya Panglima Militer, Marsekal Erwin Rommel yang berplesir ke selatan Jerman buat menemani isterinya yang tengah berulang tahun ke-50. Rommel yaitu sosok dibalik pembuatan "Tembok Atlantik" di Normandia.
Arogansi Hitler
.jpg?itok=KT7Fa9Gi)
Pada 6 Juni, Adolf Hitler tengah berlibur di Obersalzberg. Mingguan Jerman, Der Spiegel, melaporkan kepada Hitler pada jam 10:0 kabar dari Normandia. Saat penyeragan di Normandia, Hitler tengah tertidur serta tidak seorangpun berani membangunkan sang "Führer." Hitler kemudian dikabarkan berteriak senang: "Kabar ini tidak bisa lebih baik lagi," akhirnya pasukan Inggris berada di tempat, "di mana mereka bisa kita kalahkan!"
Sebelas Bulan Berdarah

Kendati pendaratan sekutu di Normandia menandai arah balik di Perang Dunia II, baru sebelas bulan kemudian Nazi Jerman bisa ditaklukkan. Sebagian besar serdadu yang terlibat dalam pendaratan di Normandia, kemudian dikirim ke Asia Pasifik buat melanjutkan perang melawan Jepang. Di sana, perang berlanjut hingga September 1945.
Pahlawan Dalam Sejarah

Ratusan ribu pasukan tewas dalam peperangan selama sebelas bulan. Foto: wikispaces.com
Sekitar 57.000 pasukan sekutu tewas selama operasi "Overlord," selain itu juga tercatat 155.000 luka-luka serta 18.000 hilang atau menjadi desertir. Di lain pihak, Jerman kehilangan 200.000 tentara. Hingga kini pendaratan di Normandia masih diperingati oleh sekutu. tidak hanya kepala negara serta pemerintahan, kelompok veteran dari seluruh negara ikut serta dalam upacara tahunan tersebut.
Penulis: Sarah Judith Hofma Pahlawan dalam Sejarah