Riwayat Antibiotik
Selasa, September 24, 2019
Antibiotik Sudah digunakan selama ribuan tahun buat mengobati infeksi, meskipun hingga abad terakhir ini orang tidak tahu apabila infeksi disebabkan oleh bakteri. Berbagai cetakan serta ekstrak tumbuhan digunakan buat mengobati infeksi oleh beberapa peradaban paling awal - orang Mesir kuno, misalnya, menerapkan roti berjamur ke luka yang terinfeksi. Namun demikian, hingga abad ke-20, infeksi yang sekarang kita anggap gampang buat diobati - seperti pneumonia serta diare - yang disebabkan oleh bakteri, yaitu penyebab nomor satu kematian manusia di negara berkembang.
Tidak sampai akhir abad 19 para ilmuwan mulai mengamati bahan kimia antibakteri dalam tindakan mengatasi penyakit. Paul Ehrlich, seorang dokter Jerman, mencatat apabila pewarna kimia tertentu diwarnai/dikeliling beberapa sel bakteri tetapi tidak bagian yang lain. Ia menyimpulkan bahwa, menurut prinsip ini, perlu dimungkinkan buat menciptakan zat yang dapat membunuh bakteri tertentu secara selektif tanpa merusak sel lain. Pada 1909, ia menemukan apabila zat kimia yang disebut arsphenamine yaitu pengobatan yang efektif buat sifilis. Ini menjadi antibiotik modern pertama, meskipun Ehrlich sendiri menyebut penemuannya selaku 'kemoterapi' - penggunaan bahan kimia buat mengobati penyakit. Kata 'antibiotik' awal kali digunakan lebih dari 30 tahun kemudian oleh penemu Ukraina-Amerika serta ahli mikrobiologi Selman Waksman, yang dalam masa hidupnya menemukan lebih dari 20 antibiotik.
penicillium notatum
Alexander Fleming, tampaknya, agak tidak rapi dalam pekerjaannya serta secara tidak sengaja menemukan penicillin. Sekembalinya dari liburan di Suffolk pada tahun 1928, ia memperhatikan apabila jamur, Penicillium notatum , Sudah mencemari lempeng bakteri Staphylococcus yang secara tidak sengaja ia tinggalkan tanpa ditutup. Jamur Sudah menciptakan zona bebas bakteri di mana pun ia tumbuh di piring. Fleming lalu mengisoloasi serta membudidayakannya Ia menemukan bahwa P. notatum terbukti sangat efektif bahkan pada konsentrasi yang sangat rendah, mencegah pertumbuhan Staphylococcus bahkan dikala diencerkan 800 kali, serta kurang beracun daripada desinfektan yang digunakan pada dikala itu.
Setelah uji coba awal dalam mengobati luka manusia, kaloborasi dengan perusahaan farmasi Inggris memastikan apabila produksi massal penicillin (bahan kimia antibiotik yang diproduksi oleh P. notatum ) yaitu memungkinkan. Menyusul kebakaran di Boston, Massachusetts, AS, di mana hampir 500 orang meninggal, banyak korban yang menerima cangkok kulit yang cendrung bisa terkena infeksi oleh Staphylococcus . Perawatan dengan penisilin sangat sukses terhadap korban kebakaran , serta pemerintah AS mulai mendukung produksi massal obat. Pada D-Day pada tahun 1944, penicillin tengah banyak digunakan buat mengobati pasukan buat infeksi baik di lapangan maupun di rumah sakit di seluruh Eropa. Pada akhir Perang Dunia II, penicillin dijuluki 'obat ajaib' serta Sudah menyelamatkan banyak nyawa.
Para ilmuwan di Oxford sangat berperan dalam pengembangan produksi masal, serta Howard Florey serta Ernest Chain berbagi Hadiah Nobel Kedokteran tahun 1945 dengan Alexander Fleming buat peran mereka dalam menciptakan antibiotik massal awal yang diproduksi.
sumber: microbiologysociety.org