Wage Rudolf Supratman: Si Komponis Nasionalis
Rabu, September 11, 2019
Nama W.R. Supratman kerap kali muncul dalam mata pelajaran Pancasila di Sekolah Dasar. Ya, ia diketahui karna pengarang lagu kebangsaan Republik Indonesia berjudul Indonesia Raya. Supratman memang seniman musik, beberapa kali menciptakan lagu bertema kebangsaan antara lain Ibu Kita Kartini, Bendera Kita, Pandu Indonesia, Bangunlah Hai Kawan, Di Timur Matahari, Matahari Terbit, serta lain-lain.
Sewaktu kanak-kanak Supratman sekolah di Sekolah Dasar Budi Utomo Purworejo. Lalu pindah ke Makassar serta meneruskan di Europeese Lagere School (ELS). Selanjutnya ia masuk ke Normaal School serta menjadi guru di Sekolah Angka Dua pada usia 20 tahun. Tentang musik, ia pelajari dari kakak iparnya adalah Willem van Eldik, mulanya bermain biola kemudian cara menggubah lagu. Bahkan dua saudara tidak sedarah ini kemudian mendirikan kelompok jazz yang dinamakan Black White Jazz.
Tahun 1924 Supratman bertemu dengan HJFM Snevliet tokoh sosialis pendiri ISDV (Indische Sociaal Democratische Vereniging). Melalui orang ini ketertarikannya di panggung politik bermula. Lalu ia pun meluncur ke Batavia, serta mulai aktif baik di dunia pers maupun pergerakan kebangsaan. Aktivitasnya itu mendorong dirinya selaku komponis buat menciptakan lagu yang mampu membangkitkan semangat. Lagu perdananya berjudul Dari Barat Sampai ke Timur.
Tatkala menetap di Batavia, suatu hari Supratman membaca sebuah artikel dalam majalah Timbul. Penulis artikel tersebut menantang ahli-ahli musik buat menciptakan lagu kebangsaan. Soepratman merasa tertantang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun 1924 ketika berada di Bandung, lahirlah lagu fenomenal Indonesia Raya, yang dikemudian hari dijadikan lagu kebangsaan bangsa Indonesia. Kali awal Indonesia Raya dinyanyikan di depan umum yakni pada malam 28 Oktober 1928 di Batavia ketika berlangsung Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Dengan cepat lagu tersebut menjadi populer di kalangan pergerakan. jika partai-partai politik melaksanakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan.
Lagu Indonesia Raya ketika itu menggambarkan keinginankehendak buat merdeka, karenanya Supratman diburu polisi Hindia Belanda. Namun ia tidak diam, dalam perburuan, Supratman pun mencipta lagu guna menggugah jiwa nasionalisme rakyat. Lagu terakhirnya berjudul “Matahari Terbit” disiarkan pada awal Agustus 1938 di NIROM Jalan Embong Malang, Surabaya. Pada ketika itu juga Supratman ditangkap lalu dijebloskan ke penjara Kalisosok, Surabaya. Di bulan yang sama ia meninggal dunia karna sakit. tidak cuma mencipta lagu, Supratman pernah menulis roman “Perawan Desa” yang menceritakan ketidaksukaannya terhadap penjajahan kolonial Belanda.
Sumber: Ensiklopedia Pahlawan Nasional Oleh Kuncoro Hadi & Sustianingsih
Sewaktu kanak-kanak Supratman sekolah di Sekolah Dasar Budi Utomo Purworejo. Lalu pindah ke Makassar serta meneruskan di Europeese Lagere School (ELS). Selanjutnya ia masuk ke Normaal School serta menjadi guru di Sekolah Angka Dua pada usia 20 tahun. Tentang musik, ia pelajari dari kakak iparnya adalah Willem van Eldik, mulanya bermain biola kemudian cara menggubah lagu. Bahkan dua saudara tidak sedarah ini kemudian mendirikan kelompok jazz yang dinamakan Black White Jazz.
Tahun 1924 Supratman bertemu dengan HJFM Snevliet tokoh sosialis pendiri ISDV (Indische Sociaal Democratische Vereniging). Melalui orang ini ketertarikannya di panggung politik bermula. Lalu ia pun meluncur ke Batavia, serta mulai aktif baik di dunia pers maupun pergerakan kebangsaan. Aktivitasnya itu mendorong dirinya selaku komponis buat menciptakan lagu yang mampu membangkitkan semangat. Lagu perdananya berjudul Dari Barat Sampai ke Timur.
Tatkala menetap di Batavia, suatu hari Supratman membaca sebuah artikel dalam majalah Timbul. Penulis artikel tersebut menantang ahli-ahli musik buat menciptakan lagu kebangsaan. Soepratman merasa tertantang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun 1924 ketika berada di Bandung, lahirlah lagu fenomenal Indonesia Raya, yang dikemudian hari dijadikan lagu kebangsaan bangsa Indonesia. Kali awal Indonesia Raya dinyanyikan di depan umum yakni pada malam 28 Oktober 1928 di Batavia ketika berlangsung Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Dengan cepat lagu tersebut menjadi populer di kalangan pergerakan. jika partai-partai politik melaksanakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan.
Lagu Indonesia Raya ketika itu menggambarkan keinginankehendak buat merdeka, karenanya Supratman diburu polisi Hindia Belanda. Namun ia tidak diam, dalam perburuan, Supratman pun mencipta lagu guna menggugah jiwa nasionalisme rakyat. Lagu terakhirnya berjudul “Matahari Terbit” disiarkan pada awal Agustus 1938 di NIROM Jalan Embong Malang, Surabaya. Pada ketika itu juga Supratman ditangkap lalu dijebloskan ke penjara Kalisosok, Surabaya. Di bulan yang sama ia meninggal dunia karna sakit. tidak cuma mencipta lagu, Supratman pernah menulis roman “Perawan Desa” yang menceritakan ketidaksukaannya terhadap penjajahan kolonial Belanda.
Sumber: Ensiklopedia Pahlawan Nasional Oleh Kuncoro Hadi & Sustianingsih