5 Bencana Mematikan Dalam Perlombaan Luar Angkasa

Setelah Uni Soviet meluncurkan Sputnik pada tahun 1957, Amerika Serikat memasuki persaingan yang sengit dengan  pesaing Komunis(Uni Soviet) buat mendominasi di luar angkasa. Perlombaan antariksa berikutnya dipenuhi dengan banyak keberhasilan penting - termasuk astronot Amerika yang berjalan  di Bulan - tetapi era itu bukan tanpa kegagalan, termasuk ada beberapa bencana mematikan atas perlombaan luar angkasa tersebut.
Apollo 1 - 1967
source: though.com
Kecelakaan fatal kesatu dalam sejarah penerbangan ruang angkasa AS terjadi pada 27 Januari 1967, selama persiapan buat misi berawak kesatu dari program angkasa Apollo. Sebuah kebakaran terjadi di modul komando Apollo 204 dikala peluncuran simulasi di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida, membunuh astronot Virgil "Gus" Grissom, Edward White serta Roger Chaffee asfiksia. Sebuah percikan api menyasar  di tangki oksigen murni di dalam modul, serta cacat desain di pintu palka membuatnya tak bisa menjadi buat membuka pada waktunya buat menyelamatkan para astronot. Setelah kecelakaan itu, NASA secara resmi menetapkan misi Apollo 1 gagal.
Soyuz 1 - 1967
source: thespacereview.com
Hanya tiga bulan setelah kebakaran Apollo 1, kosmonot Rusia Vladimir Komarov menjadi korban tewas kesatu dalam penerbangan luar angkasa, dikala Soyuz 1  kendaraan ruang angkasa Soviet kesatu yang ditujukan untuk  mencapai bulan, jatuh ke Bumi pada 24 April 1967. Soyuz 1 masih dalam Tahap percobaan pada dikala misi, serta masalah mulai lekas setelah memasuki orbit, sekitar sembilan menit setelah peluncuran. Salah satu panel surya gagal digunakan, yang memotong catu daya serta mengganggu kontrol pesawat ruang angkasa. Misi tersebut dibatalkan, tetapi setelah memasuki kembali atmosfer Bumi yang sulit, parasut Soyuz 1 gagal menyebar dengan benar, serta Komarov tak dapat melarikan diri sebelum pesawat luar angkasa jatuh dengan keras ke tanah di tenggara Rusia.
Soyuz 11 - 1971
Bersemangat buat melampaui  program luar angkasa AS setelah keberhasilan pendaratan di bulan, Rusia meluncurkan stasiun ruang angkasa kesatu di dunia, Salyut-1, pada bulan April 1971. Bulan Juni itu, tiga kosmonot di atas kapal Soyuz 11 menghabiskan tiga minggu mengadakan eksperimen serta pengamatan di stasiun ruang angkasa. mereka mendapatkan status pahlawan dikala kembali  ke rumah.  Setelah perjalanan kembali pada tanggal 30 Juni, pesawat luar angkasa melakukan re-entry normal serta pendaratan (otomatis) yang sempurna. Tetapi dikala tim darat membuka palka, mereka menemukan ketiga kosmonot tak merespon. Ventilasi udara yang salah Sudah terbuka dikala modul orbital  dari Soyuz 11 terpisah, serta kabinnya Sudah mengalami tekanan; para kosmonot, tak ada yang memakai pakaian luar angkasa, bisa menjadi mati lemas sampai 30 menit sebelum mendarat.
Challenger - 1986
static.politico.com
Pada pagi yang sangat dingin 28 Januari 1986, pesawat ulang-alik Challenger pecah 73 detik setelah diluncurkan dari Cape Canaveral, menabrak Samudra Atlantik dari ketinggian sekitar 50.000 kaki. Semua tujuh astronot di atas kapal tewas termasuk Christa McAuliffe , seorang guru sekolah menengah yang terpilih selaku bagian dari prakarsa "Guru dalam Ruang Angkasa" nasional. Penyelidikan kemudian menemukan Apabila NASA Sudah mengetahui Apabila suhu dingin yang ekstrim dapat mengakibatkan kerusakan pada cincin-O karet pesawat ruang angkasa - yang memisahkan penguat roketnya serta mencegah kebocoran bahan bakar - tetapi memilih buat melanjutkan peluncurannya, mendorong kemarahan yang meluas serta sementara  program pesawat ulang-alik diberhentikan terlebih dahulu.

Baca Juga

Columbia - 2003
Setelah misi 16 hari, pesawat ulang alik veteran Columbia(yang membuat penerbangan kesatu pesawat ulang-alik itu pada tahun 1981) memasuki kembali atmosfer Bumi.  Pendaratannya  direncanakan di Cape Canaveral dikala tragedi tersebut terjadi: Pesawat ulang-alik itu pecah berkeping-keping, hujan reruntuhan di Texas timur serta menewaskan tujuh astronot di dalamnya. Sepotong kecil busa isolasi Sudah lepas dari tangki bahan bakar dikala peluncuran serta menusuk sayap kiri Columbia, tetapi sebab busa itu terlepas dikala peluncuran pesawat ulang-alik sebelumnya tanpa insiden, para pejabat NASA tak menganggap itu masalah. Namun, setelah masuk kembali ke bumi, gas serta asap panas menembus sayap yang rusak, menyebabkannya putus serta sisa pesawat kembali hancur. Bencana Columbia menandai awal dari akhir program pesawat ulang alik AS; NASA bakal mempensiunkan pesawat ulang alik terakhir pada tahun 2011.

Sumber: History.com

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel