Riwayat Serta Fakta Penyakit Cacar

Cacar peringkat di antara penyakit paling dahsyat yang pernah diderita manusia. Ini secara dramatis mengubah jalannya sejarah manusia, bahkan berkontribusi pada penurunan peradaban. Secara resmi, virus mematikan itu sudah tidak ada lagi. Setelah wabah terakhir di Amerika Serikat pada tahun 1949, virus dinyatakan diberantas pada tahun 1980 setelah program vaksinasi yang sukses dianggap selaku salah satu kemenangan terbesar pengobatan modern.

Cacar yaitu penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus variola. dia mendapatkan namanya dari kata Latin yang berarti "tutul," mengacu pada benjolan pustular yang menonjol yang muncul di wajah serta tubuh mereka yang terkena. Secara historis, virus membunuh sekitar 30 persen orang yang terjangkitinya. Mereka yang bertahan hidup seringkali dibiarkan buta, mandul, serta dengan bekas luka yang dalam, atau bopeng, di kulit.

Tersebar lewat kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, cairan tubuh, atau benda-benda yang terkontaminasi seperti alas tidur, penyakit ini mempunyai dua tipe utama. Variola utama yaitu bentuk yang paling umum - serta paling mematikan. Variola minor menghasilkan penyakit ringan, yang fatal dalam kurang dari satu persen kasus. Dua lainnya, bentuk yang lebih langka juga ada: hemoragik serta ganas. Keduanya menghasilkan kematian.

Korban awal
Cacar diduga berasal di India atau Mesir setidaknya 3.000 tahun yang lalu. Bukti paling kesatu buat penyakit ini berasal dari Firaun Mesir Ramses V, yang meninggal pada tahun 1157 SM. Bekas mumi-muminya menunjukkan tanda-tanda pada kulitnya yang terindikasi cacar.

Baca Juga

Penyakit ini kemudian menyebar di sepanjang rute perdagangan di Asia, Afrika, serta Eropa, akhirnya mencapai Amerika pada tahun 1500-an. Masyarakat adat di sana tidak mempunyai kekebalan alami. Diperkirakan 90 persen korban penduduk pribumi selama penjajahan Eropa disebabkan oleh penyakit  daripada penaklukan militer.

Cacar berkontribusi pada penurunan Kekaisaran Aztec , di tempat yang sekarang Meksiko, kedatangan virus itu dibawa oleh para penakluk Spanyol pada 1519. Lebih dari tiga juta Aztec menyerah pada penyakit itu. Kondisi sangat lemah, Aztec dengan gampang dikalahkan. Demikian juga, cacar mengambil kehidupan seorang kaisar Inca serta memusnahkan sebagian besar populasi Inca di Amerika Selatan bagian barat.

Di Eropa, cacar diperkirakan Telah merenggut 60 juta jiwa pada abad ke-18 saja. Pada abad ke-20, ia menewaskan sekitar 300 juta orang secara global.

Kemenangan vaksinasi
Pertarungan manusia melawan sudah berlangsung  sekitar 2.000 tahun. Di Asia, teknik yang diketahui selaku variolasi yang sengaja menginfeksi seseorang dengan meniup cacar cacar kering ke hidung mereka. Mereka yang menerima perawatan ini mengidap penyakit ringan, mengembangkan kekebalan seumur hidup.

Sebuah terobosan penting datang pada 1796 dikala sebuah percobaan oleh dokter Inggris Edward Jenner menunjukkan bahwa inokulasi menggunakan cacar sapi terkait erat dapat melindungi terhadap cacar. Penemuan Jenner membuka jalan bagi program vaksinasi lanjutan — terutama penting karna tidak ada pengobatan efektif buat cacar.

Pada tahun 1967, setahun dikala sekitar 10 juta hingga 15 juta orang terkena cacar, Organisasi Kesehatan Dunia meluncurkan kampanye pemberantasan di seluruh dunia berdasarkan vaksinasi. Secara bertahap, penyakit itu didorong kembali ke Tanduk Afrika, serta kasus alam terakhir yang diketahui terjadi di Somalia pada tahun 1977.

Meskipun sudah menjadi kenangan di buku-buku sejarah, masih ada kemungkinan cacar datang kembali menghantui kita — selaku senjata biologis. Ketakutan semacam itu meningkat secara dramatis di Amerika Serikat setelah serangan teroris 11 September 2001. Sementara risiko serangan bioteror seperti itu dianggap sangat rendah, AS sejak itu Telah menimbun cukup banyak vaksin buat menyuntik setiap warga negara.

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel