Invasi Inggris Ke Madagaskar (1942)
Minggu, September 29, 2019
Madagaskar yaitu sebuah pulau yang terletak di Samudra Hindia serta berada di sebelah tenggara benua Afrika, pulau ini yaitu koloni Prancis sejak tahun 1897. Ketika Prancis jatuh ketangan Jerman tahun 1940, pemerintahan Prancis terbagi dua yaitu Free France, pemerintahan pengasingan di London yang dipimpin oleh Charles de Gaulle serta Vichy France yaitu pemerintahan Prancis yang bersekutu dengan Jerman, dipimpin oleh Phillipe Petain. Seluruh koloni Prancis termasuk Madagaskar diambil oleh Vichy France.
Setelah Jepang menaklukan Burma serta pesisir Asia Tenggara, kapal selam Jepang dapat bebas bergerak sampai Samudra Hindia serta menjadikan perairan itu selaku lokasi baru patroli kapal selam Jepang. Rumor kalau Jepang bakal membangun pangkalan laut di Madagaskar terdengar ke pihak sekutu serta pemimpin gerakan Free French, Charles de Gaulle menyarankan ke Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill buat menggelar operasi pendaratan ke Madagaskar sebelum Jepang membangun pangkalan laut disana. Dari pihak Inggris sendiri sebenarnya juga mencemaskan ancaman ini karna Apabila kemungkinan Prancis Vichy bakal memberikan Madagaskar ke Jepang benar terjadi maka Jepang dapat leluasa mengerahkan kapal selam nya ke Samudra Hindia serta itu bakal membahayakan konvoi kapal Inggris yang melewati Samudra Hindia serta Afrika Selatan. Akhirnya Inggris mengadakan operasi pendaratan buat merebut Madagaskar.
Tanggal 5 Mei 1942 Inggris menggelar Operasi Ironclad. 13.000 prajurit Inggris dibawah pimpinan Major General Robert Sturges mendarat di pantai Diego Suarez, pendaratan ini didukung oleh pesawat Inggris yang diluncurkan dari kapal induk HMS Illustrious serta HMS Indomitable ditambah oleh tembakan salvo dari kapal tempur HMS Ramillies. Pihak bertahan Vichy yang dipimpin Armand Leon Annet terdiri dari 6000 prajurit dari Madagascar serta 3000 prajurit Vichy berhasil dikalahkan Inggris H+2 pendaratan serta pelabuhan Diego Suarez dijadikan pusat suplai Inggris selama invasi ini. Namun sayangnya, tanggal 29 Mei 1942, kapal selam Jepang merusak kapal tempur HMS Ramillies, kapal itu pun terpaksa kembali ke Plymouth buat diperbaiki.
Fase kedua invasi dimulai tanggal 10 September 1942 dengan dilaksanakannya Operasi Streamline Jane. Kali ini pasukan Inggris serta Commonwealth mendarat di pantai Majunga yang terletak di utara pulau Madagaskar. tidak cuma di Majunga, Inggris mendaratkan pasukannya di Tamatave tanggal 18 September 1942. Akhir bulan September, pasukan Inggris berhasil merebut ibukota Tananarive serta kota Ambalavao dengan mudah. Tanggal 30 September pendaratan lain dilaksanakan di Tulear yang terletak di selatan Madagaskar serta Tulear berhasil direbut oleh Inggris.
Sisa-sisa prajurit Vichy dikumpulkan serta Jendral Annet melancarkan serangan belakang di Adrianmanalina tanggal 18 Oktober 1942 namun serangan ini mampu dikalahkan oleh Inggris serta Commonwealth. Annet menyerah tanggal 5 November 1942 serta invasi atas Madagaskar pun sukses dilaksanakan. Korban dari pihak Inggris serta Commonwealth mencapai 620 orang sedangkan dari pihak Vichy jumlahnya tidak diketahui. Suksesnya invasi Madagaskar membatalkan niat Jepang buat membangun pangkalan laut di Madagaskar, beruntung hal yang selama ini Inggris takutkan tidak terjadi.
Sumber: OA Line Histrorypedia
Setelah Jepang menaklukan Burma serta pesisir Asia Tenggara, kapal selam Jepang dapat bebas bergerak sampai Samudra Hindia serta menjadikan perairan itu selaku lokasi baru patroli kapal selam Jepang. Rumor kalau Jepang bakal membangun pangkalan laut di Madagaskar terdengar ke pihak sekutu serta pemimpin gerakan Free French, Charles de Gaulle menyarankan ke Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill buat menggelar operasi pendaratan ke Madagaskar sebelum Jepang membangun pangkalan laut disana. Dari pihak Inggris sendiri sebenarnya juga mencemaskan ancaman ini karna Apabila kemungkinan Prancis Vichy bakal memberikan Madagaskar ke Jepang benar terjadi maka Jepang dapat leluasa mengerahkan kapal selam nya ke Samudra Hindia serta itu bakal membahayakan konvoi kapal Inggris yang melewati Samudra Hindia serta Afrika Selatan. Akhirnya Inggris mengadakan operasi pendaratan buat merebut Madagaskar.
Tanggal 5 Mei 1942 Inggris menggelar Operasi Ironclad. 13.000 prajurit Inggris dibawah pimpinan Major General Robert Sturges mendarat di pantai Diego Suarez, pendaratan ini didukung oleh pesawat Inggris yang diluncurkan dari kapal induk HMS Illustrious serta HMS Indomitable ditambah oleh tembakan salvo dari kapal tempur HMS Ramillies. Pihak bertahan Vichy yang dipimpin Armand Leon Annet terdiri dari 6000 prajurit dari Madagascar serta 3000 prajurit Vichy berhasil dikalahkan Inggris H+2 pendaratan serta pelabuhan Diego Suarez dijadikan pusat suplai Inggris selama invasi ini. Namun sayangnya, tanggal 29 Mei 1942, kapal selam Jepang merusak kapal tempur HMS Ramillies, kapal itu pun terpaksa kembali ke Plymouth buat diperbaiki.
Baca Juga
Fase kedua invasi dimulai tanggal 10 September 1942 dengan dilaksanakannya Operasi Streamline Jane. Kali ini pasukan Inggris serta Commonwealth mendarat di pantai Majunga yang terletak di utara pulau Madagaskar. tidak cuma di Majunga, Inggris mendaratkan pasukannya di Tamatave tanggal 18 September 1942. Akhir bulan September, pasukan Inggris berhasil merebut ibukota Tananarive serta kota Ambalavao dengan mudah. Tanggal 30 September pendaratan lain dilaksanakan di Tulear yang terletak di selatan Madagaskar serta Tulear berhasil direbut oleh Inggris.
Sisa-sisa prajurit Vichy dikumpulkan serta Jendral Annet melancarkan serangan belakang di Adrianmanalina tanggal 18 Oktober 1942 namun serangan ini mampu dikalahkan oleh Inggris serta Commonwealth. Annet menyerah tanggal 5 November 1942 serta invasi atas Madagaskar pun sukses dilaksanakan. Korban dari pihak Inggris serta Commonwealth mencapai 620 orang sedangkan dari pihak Vichy jumlahnya tidak diketahui. Suksesnya invasi Madagaskar membatalkan niat Jepang buat membangun pangkalan laut di Madagaskar, beruntung hal yang selama ini Inggris takutkan tidak terjadi.
Sumber: OA Line Histrorypedia