Perlawanan China Terhadap Imperialisme Jepang Pada Perang Dunia Ii
Kamis, September 05, 2019
(Peta Operasi Ichi-Go, 1944)
80 tahun sudah melalui sejak awal mula dari Perang Dunia Kedua, dikala Jerman menginvasi Polandia pada 1 September 1939, yang membawa Inggris, serta imperiumnya, serta Prancis buat berperang melawan Jerman. Atau, demikianlah pandangan awam terhadap perang tersebut. Tentunya tidak salah, serta memang itulah yang kerap diingat orang awam. tidak cuma itu, kita tentunya juga ingat pada serangan Jepang terhadap Pearl Harbor, serta serbuan lainnya, yang menjadi katalis buat Perang Pasifik, Jepang melawan Sekutu.Nyatanya, dari puluhan negara yang bergabung dalam blok Sekutu, satu negara sudah berperang selama lebih dari empat tahun dikala Pearl Habor diserang: Republik China, yang diperkirakan menderita sampai 20 juta korban dalam perangnya melawan Kekaisaran Jepang
Jepang sudah mulai merongrong kedaulatan Tiongkok sejak 1800-an, serta Jepang juga mempunyai hak ekstratorial tertentu di China sejak 1895, tetapi pada 1931, barulah Jepang mulai secara gamblang memperluas kekuasaanya di China: Manchuria dicaplok Jepang, menambahkan wilayah tersebut ke dalam lingkup kekuasaan kekaisaran tersebut. Sejak pengambilalihan Manchuria tersebut, konflik regional antara China serta Jepang muncul secara sporadis: pertempuran berkobar di Shanghai pada 1932, konflik bersenjata di sekitar Tembok Besar China pada 1933, serta mermacam kejadian lainnya. Akan tetapi, sebuah insiden tembak-menembak di Jembatan Marco Polo pada 7 Juli 1937 berubah menjadi serius, dengan respons yang memperparah keadaan baik dari pihak Jepang serta dari pihak China Nasionalis.
Baca Juga
Generalissimo Chiang Kai-shek, yang memimpin China pada dikala itu, sudah menganggap rongrongan imperialisme Jepang keterlaluan. Sayangnya, perekonomian Tiongkok pada dikala itu masih lemah, sebab baru 10 tahun sejak Chiang menyatukan China secara nominal, serta militer China terpecah-pecah komando serta loyalitasnya, serta kalah jauh dalam persenjataan. Tapi dukungan publik Tiongkok sudah jelas sangat anti-Jepang; pihak Nasionalis serta Komunis China mengesampingkan konflik berkepanjangan mereka, serta perang perlawanan terhadap Jepang pun berkobar.
(Generalissimo Chiang Kai-shek, berpidato, 1937)
Beijing, Shanghai, serta Nanking jatuh ke tangan Jepang, wilayah pesisir China sebagian besar dikuasai balatentara Nippon. Tapi Tiongkok tidak menyerah. Perlawanan di Shanghai berlangsung selama 3 bulan, serta disaksikan dunia internasional. Ketika Nanking jatuh, penduduknya menjadi korban: Pemerkosaan Nanking, atau Rape of Nanking, menyaksikan sedikitnya puluhan ribu sampai sekitar 300 ribu rakyat China menjadi korban pembantaian, pemerkosaan, serta kekejian lainnya. Para wanita serta gadis digilir, tidak sedikit diperkosa sampai tewas, dalam luapan hasrat amoral tentara Jepang.Chiang serta pemerintahannya mundur ke Chungking, kota besar di pinggir Sungai Yangtze di pedalaman China, yang dibombardir Jepang sejak 1938 sampai 1943 atau 1944. Pemerintahan Nasionalis, alias Kuomintang, menghancurkan tanggul-tanggul Sungai Kuning, yang membanjiri berkilometer-kilometer persegi Tiongkok tengah; menghambat gerak balatentara Nippon buat sementara, tetapi ratusan ribu penduduk meninggal serta jutaan menjadi pengungsi.
Setelah Wuhan, kondisi perang di China mencapai kebuntuan baik bagi Dai-Nippon serta Republik China. Serangkaian pertempuran di sekitar Changsha menyaksikan Jepang dikalahkan pada 1939, 1941, serta 1942, bakal tetapi kondisi ekonomi, militer, serta politik China amat lemah. Hong Kong jatuh ke tangan Jepang nyaris sebulan setelah serangannya terhadap Pearl Harbor, serta Tiongkok makin terisolasi dari dunia luar dengan jatuhnya Burma milik Inggris ke tangan Kekaisaran Jepang. China bakal kembali dihantam sekali lagi, dengan serangan Jepang yang dinamakan Operasi Ichi-Go pada 1944, yang akhirnya berujung dengan jatuhnya Changsha serta terhubungnya wilayah kekuasaan Jepang di Asia Tenggara serta China. Setahun kemudian, serta 8 tahun setelah perang berdarah ini dimulai, Jepang menyerah.
Jutaan rakyat serta prajurit China kehilangan nyawanya, setidaknya 15 sampai 20 juta jiwa menjadi korban. Sedikitnya tiga juta prajurit Tiongkok kehilangan nyawanya, serta total korban militer, baik meninggal, terluka, atau hilang, berkisar antara enam sampai sepuluh juta jiwa. Jutaan warga sipil menderita: sedikitnya nyaris sejuta warga sipil meninggal akibat penghancuran tanggul Sungai Kuning, serta setidaknya nyaris empat juta menjadi pengungsi, serta 11 juta terdampak sebab banjir tersebut; jutaan lagi meninggal sebab kelaparan. Diperkirakan, selama perang berkelanjutan tersebut, sampai sekitar 95 juta rakyat China perlu mengungsi.
China membayar mahal, sangat mahal, buat mempertahankan tanah air mereka dari ambisi imperialis Jepang, menderita selama dua tahun sebelum Polandia dikuasai Nazi Jerman serta Uni Soviet. Sehingga, alangkah baiknya kalau kita sudi mengingat: Perang Dunia Kedua memang perang yang global, serta pengorbanan rakyat China, atau Tiongkok, kiranya tidak kita abaikan.
Sumber:
▪Forgotten Ally, China's World War II, 1937-1945, oleh Rana Mitter, 2013.
▪The Largest Act of Environmental Warfare in History, oleh Steven I. Dutch, 2009.
▪The Generalissimo, Chiang Kai-shek and the Struggle for Modern China, oleh Jay Taylor, 2009.
▪The Tragedy of Wuhan, 1938, oleh Stephen R. MacKinnon, 1996, http://www.jstor.org/stable/312954
▪Shanghai 1937, Stalingrad on the Yangtze, oleh Peter Harmsen, 2013.
▪The Nanjing Incident, Recent Research and Trends, oleh David Askew, 2002.
▪War and Nationalism in China, 1925-1945, oleh Hans J. van de Ven, 2003.
▪Studies on the Population of China, 1386-1953, oleh
Ping-ti Ho, 1959.
▪Wuhan, 1938: War, Refugees, and the Making of Modern China, oleh Stephen R. MacKinnon, 2008.
▪Violence Against People and the Land: The Environment and Refugee Migration from China's Henan Province, 1938-1945, oleh Micah S. Muscolino, 2011,
https://www.jstor.org/stable/41303510
▪China Defensive, The US Army Campaigns of World War II
Penulis: TheBattener
Sumber: OA Historypedia Line