Sejarah Singkat Kekaisaran Maurya
Senin, September 16, 2019
Dari tahun 500 SM sampai 550 M beberapa kerajaan besar muncul di India Utara. Pertama Maurya kemudian Kshana serta Gupta. Terjadilah persatuan politik serta budaya. Sebelumnya India Utara dikuasai oleh 16 negara kecil (16 mahajanpadas) yang bersifat negara republik atau negara kerajaan. Pada zaman ini perkembangan pertanian serta pertenakan sangat maju. Kota-kota dibangun serta aneka sistem politik muncul.
Satu tahun setelah Aleksander Agung menyerang India Barat Laut, antara tahun 326 SM serta 321 SM Chandraguptha dari Maurya mendirikan kerajaan di India Utara. Beliau menjadi komandan utama ketika Aleksander Agung menyerang India. Saat itu pasukan India perperang menunggangi gajah. Di situlah sumber gajah-gajah perang yang paling gagah.
Chandragupta berhasil membentuk sebuah kekaisaran setelah mengalahkan raja Nanda dari Magadha dengan dibantu oleh penasihatnya, Kautilya. Kautilya berjasa atas penulisan buku pegangan politik kuno yang disebut Arthashastra. Menurut ajaran Kautilya, penguasa mempunyai dua kewajiban yaitu memperkuat ketentraman dalam negeri; dengan memastikan semua rakyatnya menghormati sistem kasta dengan benar. jika seseorang menjalankan kewajibannya dia bakal masuk svarga (surga) Ajaran ini masih berpegang teguh pada adat istiadat Hindu Arya. Ketika masa akhir kekuasaannya Chandragupta menjadi pengikut ajaran Jain serta menyerahkan kekuasaannya kepada anaknya, Bindusara. Bindusara menghabiskan kekuasaanya memperluas kekaisaran. Tapi satu kerajaan sekutu, Kalinga, memberontak. Pemberontakan itu tidak dapat ditaklukan sampai masa akhir pemerintahannya
Tugas selanjutnya diserahkan kepada putranya, Ashoka. Dia menjadi raja selama 37 tahun (268 SM sampai tahun 228SM). Raja Ashoka ialah raja yang membawa kekaisaran Maurya pada puncak kejayaan. Tahun-tahun awal pemerintahannya Ahsoka ialah raja yang bengis. Dia menyingkirkan semua saudara-saudaranya demi merebut tahta.
Pencapaian Ashoka yang terbesar setelah penaklukan Kalinga bersifat religius, bukan politis. Dia mempersatukan seluruh India dengan sistem kepercayaan. Kira-kira pada tahun 245 SM di Kota Pataliputra, ia mengumpulkan dewan Budha buat menjalankan prinsip dhamma, melahirkan salah satu dari buku Pali Canon. Pada akhir dewan, ia mengirimkan putranya, Mahinda, ke Srilangka selaku misionaris32 serta yang lainnya dikirim ke Yunani, Indonesia, Asia Tengah, Suriah, Mesir, serta Anatolia (Turki). Dengan demikian ajaran Buddha menjadi ajaran dunia.
Ashoka menjadi penyebar utama ajaran Budha, mendirikan tembok-tembok serta tiang-tiang dengan tulisan ajaran Buddha (Dhammavijaya). Ashoka tidak menyebarkan ajaran dengan cara paksa, ia justru mengutamakan toleransi: orang bebas mengadakan upacara agama Hindu.
Pada ketika itu ajaran Budha dijadikan dua aliran, yaitu ajaran Mahayana serta Hinayana (Theravada). Mahayana atau aliran roda besar tidak mempunyai banyak tuntutan, sedangkan Hinayana atau aliran roda kecil mempunyai banyak tuntutan yang ketat.
Pada ketika pemerintahannya, Ashoka mulai menulis dekrit perdamaian dalam bahasa Prakrit. Dekrit ini merupakan dekrit awal yang diterbitkan oleh raja di Asia Selatan. Setelah sekitar lima puluh tahun kematian Ashoka, tujuh raja Maurya turun tahta serta wilayahnya kian meredup. Raja yang terakhir ialah Brhadratha, seorang pengikut Budha yang taat. Pada tahun 185 SM ia dibunuh oleh komandan angkatan perangnya, Pusyamitra Sunga, seorang penganut Hindu yang taat. Pusyamitra menguasai sisa wilayah kekaisaran Maurya. Dia juga menganiaya penganut ajaran Budha serta menerapkan kembali ajaran Hindu ortodoks.
Dengan jatuhnya Maurya, India kehilangan kesatuan politik. Kekaisaran dibagi menjadi beberapa kerajaan, yang tidak kuat menahan penjajah-penjajah baru dari Asia Tengah. Saka serta Kushan ialah pendatangpendatang baru dari Asia Tengah yang mengikuti ajaran agama, bahasa, serta budaya India. Mereka menyatu sepenuhnya dengan budaya setempat.
Kebudayaan India menyebar serta sangat memengaruhi kebudayaan di Asia Tenggara (negara yang kini disebut Myanmar, Thailand, Campucea serta Indonesia). Contohnya masih dapat dilihat sekarang pada peninggalan-peninggalan Hindu serta Buddha, misalnya: candi dengan ciri arsitektur unik, perkembangan tenunan, perhiasan serta peralatan tembikar, serta perhiasan emas serta perunggu. Begitu juga dengan epik Mahabharata serta Ramayana mulai disebarkan secara lisan serta tulisan baik dalam bahasa Sansekerta atau pun bahasa bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Di Jawa misalnya, dua epik ini diceritakan kembali selaku kekawin pada masa kerajaan Kediri tahun 1100 M.
Di beberapa tempat, dua epik ini juga digambar pada relief-relief di Angkor Wat (Candi besar di Campucea), di beberapa candi-candi di Jawa serta menjadi topik seni lukisan, pahatan, serta wayang kulit. Sampai hari ini wayang kulit masih bertahan di Jawa serta Bali.
Satu tahun setelah Aleksander Agung menyerang India Barat Laut, antara tahun 326 SM serta 321 SM Chandraguptha dari Maurya mendirikan kerajaan di India Utara. Beliau menjadi komandan utama ketika Aleksander Agung menyerang India. Saat itu pasukan India perperang menunggangi gajah. Di situlah sumber gajah-gajah perang yang paling gagah.
Chandragupta berhasil membentuk sebuah kekaisaran setelah mengalahkan raja Nanda dari Magadha dengan dibantu oleh penasihatnya, Kautilya. Kautilya berjasa atas penulisan buku pegangan politik kuno yang disebut Arthashastra. Menurut ajaran Kautilya, penguasa mempunyai dua kewajiban yaitu memperkuat ketentraman dalam negeri; dengan memastikan semua rakyatnya menghormati sistem kasta dengan benar. jika seseorang menjalankan kewajibannya dia bakal masuk svarga (surga) Ajaran ini masih berpegang teguh pada adat istiadat Hindu Arya. Ketika masa akhir kekuasaannya Chandragupta menjadi pengikut ajaran Jain serta menyerahkan kekuasaannya kepada anaknya, Bindusara. Bindusara menghabiskan kekuasaanya memperluas kekaisaran. Tapi satu kerajaan sekutu, Kalinga, memberontak. Pemberontakan itu tidak dapat ditaklukan sampai masa akhir pemerintahannya
Tugas selanjutnya diserahkan kepada putranya, Ashoka. Dia menjadi raja selama 37 tahun (268 SM sampai tahun 228SM). Raja Ashoka ialah raja yang membawa kekaisaran Maurya pada puncak kejayaan. Tahun-tahun awal pemerintahannya Ahsoka ialah raja yang bengis. Dia menyingkirkan semua saudara-saudaranya demi merebut tahta.
King Ashoka; source: dnindia.com
Ashoka melanjutkan tradisi ayahnya selaku penakluk. Kemudian pada tahun 260 SM ia berhasil mengatasi pemberontakan Kalinga. Ashoka mengadakan pembantaian besar-besaran terhadap orang-orang Kalinga. Dan hal inilah yang merubah hidupnya. Dia sangat dihantui oleh kekejamankekejaman yang Sudah ia lakukan. Dia berubah menjadi orang yang membenci kekejaman. Dan akhirnya ia masuk ajaran Budha. Dia menghabiskan hidupnya mengejar dhama (jalan, kebenaran, kewajiban, serta kebaikan).Pencapaian Ashoka yang terbesar setelah penaklukan Kalinga bersifat religius, bukan politis. Dia mempersatukan seluruh India dengan sistem kepercayaan. Kira-kira pada tahun 245 SM di Kota Pataliputra, ia mengumpulkan dewan Budha buat menjalankan prinsip dhamma, melahirkan salah satu dari buku Pali Canon. Pada akhir dewan, ia mengirimkan putranya, Mahinda, ke Srilangka selaku misionaris32 serta yang lainnya dikirim ke Yunani, Indonesia, Asia Tengah, Suriah, Mesir, serta Anatolia (Turki). Dengan demikian ajaran Buddha menjadi ajaran dunia.
Ashoka menjadi penyebar utama ajaran Budha, mendirikan tembok-tembok serta tiang-tiang dengan tulisan ajaran Buddha (Dhammavijaya). Ashoka tidak menyebarkan ajaran dengan cara paksa, ia justru mengutamakan toleransi: orang bebas mengadakan upacara agama Hindu.
Pada ketika itu ajaran Budha dijadikan dua aliran, yaitu ajaran Mahayana serta Hinayana (Theravada). Mahayana atau aliran roda besar tidak mempunyai banyak tuntutan, sedangkan Hinayana atau aliran roda kecil mempunyai banyak tuntutan yang ketat.
Pada ketika pemerintahannya, Ashoka mulai menulis dekrit perdamaian dalam bahasa Prakrit. Dekrit ini merupakan dekrit awal yang diterbitkan oleh raja di Asia Selatan. Setelah sekitar lima puluh tahun kematian Ashoka, tujuh raja Maurya turun tahta serta wilayahnya kian meredup. Raja yang terakhir ialah Brhadratha, seorang pengikut Budha yang taat. Pada tahun 185 SM ia dibunuh oleh komandan angkatan perangnya, Pusyamitra Sunga, seorang penganut Hindu yang taat. Pusyamitra menguasai sisa wilayah kekaisaran Maurya. Dia juga menganiaya penganut ajaran Budha serta menerapkan kembali ajaran Hindu ortodoks.
Dengan jatuhnya Maurya, India kehilangan kesatuan politik. Kekaisaran dibagi menjadi beberapa kerajaan, yang tidak kuat menahan penjajah-penjajah baru dari Asia Tengah. Saka serta Kushan ialah pendatangpendatang baru dari Asia Tengah yang mengikuti ajaran agama, bahasa, serta budaya India. Mereka menyatu sepenuhnya dengan budaya setempat.
Kebudayaan India menyebar serta sangat memengaruhi kebudayaan di Asia Tenggara (negara yang kini disebut Myanmar, Thailand, Campucea serta Indonesia). Contohnya masih dapat dilihat sekarang pada peninggalan-peninggalan Hindu serta Buddha, misalnya: candi dengan ciri arsitektur unik, perkembangan tenunan, perhiasan serta peralatan tembikar, serta perhiasan emas serta perunggu. Begitu juga dengan epik Mahabharata serta Ramayana mulai disebarkan secara lisan serta tulisan baik dalam bahasa Sansekerta atau pun bahasa bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Di Jawa misalnya, dua epik ini diceritakan kembali selaku kekawin pada masa kerajaan Kediri tahun 1100 M.
Di beberapa tempat, dua epik ini juga digambar pada relief-relief di Angkor Wat (Candi besar di Campucea), di beberapa candi-candi di Jawa serta menjadi topik seni lukisan, pahatan, serta wayang kulit. Sampai hari ini wayang kulit masih bertahan di Jawa serta Bali.
Mahabharata serta ramayana
source: phdi.or.id