Sejarah Singkat Republik Rakyat Tiongkok

Kelahiran Republik Rakyat China (RRC) yakni satu titik-balik yang amat penting dalam sejarah China modern. Setelah 100 tahun menderita akibat sengketa-sengketa intern, perpecahan serta serangan dari luar, Kelahiran Republik Rakyat China (RRC) yakni satu titik-balik yang amat penting dalam sejarah China modern. Setelah 100 tahun menderita akibat sengketa-sengketa intern, perpecahan serta serangan dari luar, China sekali lagi mempunyai pemerintahan pusat yang kuat. Pendirian RRC memacu modernisasi ekonomi China. Pada ketika keresahan revolusioner di bawah pemimpin Mao Zedong, pertumbuhan ekonomi China mengalami ketidakstabilan. Sejak tahun 1970 China mengikuti liberalisasi ekonomi serta sukses luar biasa. Pengusaha-pengusaha lokal maupun luar negeri dapat mendirikan serta mengembangkan perusahaan-perusahaan mereka. Terjadi pertumbuhan ekonomi yang ajaib. Pada tahun 2010 ekonomi China dapat disebut Macan Raksasa Asia. Politik dalam negeri tetap represif, tetapi bertahap mulai lebih terbuka sejak tahun 2005. Efek negatif dari pertumbuhan ekonomi ini yakni tercemarnya lingkungan serta terancamnya ekologi.
source: flickr.com
Setelah Perang Dunia II, perang saudara antara Partai Komunis China serta Partai Nasionalis (Kuomintang) berakhir pada tahun 1949, pihak komunis menguasai China Daratan serta Kuomintang menguasai Taiwan serta beberapa pulau lepas pantai. Pada tanggal 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat China serta mendirikan sebuah negara komunis. Kelahiran Republik Rakyat China merupakan pencapaian yang fundamental, walaupun kesalahan-kesalahan besar terjadi sejak tahun 1949, terutama tekanan terhadap penduduk secara terus-menerus serta terencana. Perhatian utama pemerintah baru yakni ekonomi, peningkatan hasil pertanian serta pendirian industri. Karena peningkatannya lambat, tahun 1958 diluncurkan program ”Lompatan Besar ke Depan” (Great Leap Forward). China dibagi menjadi 26.000 komune-komune dengan tugas menghapus hak milik pribadi atas penghasilan-penghasilan besar dalam bidang pertanian serta industri.

China meniru program komunis yang dirancang Stalin pada tahun 1930: sistem kolektivasi serta pendirian komune-komune. Program Stalin serta Mao Zedong gagal total. Penghasilan justru menurun tajam serta 20-30 juta penduduk mati kelaparan. Tahun 1961 program ”Lompatan Besar ke Depan” dihentikan. Mao Zedong meluncurkan gerakan ”Revolusi Budaya“, yang bertujuan menghancurkan semua musuh politik komunis. Peluncuran Revolusi Budaya menghindari perebutan karir serta kepentingan-kepentingan pribadi dalam partai komunis. Terjadi kekacauan di seluruh China; gerakan Revolusi Budaya menghasilkan banyak penderitaan, kerusakan, kehancuran budaya, penghinaan serta korban jiwa. Pada tahun 1968 Mao Zedong menghentikan gerakan Revolusi Budaya serta mengembalikan ketertiban berkat dukungan tentara.

Setelah Mao Zedong meninggal dunia (1976), China mengalami perubahan besar. Liberalisasi ekonomi diterapkan di China dibawah pemerintah Deng Xiaoping. Hak milik serta pendirian usaha pribadi dikembalikan kepada rakyat China serta kepada pengusaha luar negeri. Bisnis pribadi kembali diperbolehkan. Hak milik tanah dikembalikan kepada petani-petani, sistem komune-komune dihapus serta setelah 5 tahun penghasilan-penghasilan pertanian meningkat 50%.

Sekalipun seringkali dilihat selaku negara komunis, kebanyakan ekonomi republik ini Sudah diswastakan sejak tiga dasawarsa yang lalu. Tetapi pemerintah masih mengawasi ekonomi secara politik terutama perusahaan-perusahaan milik pemerintah serta sektor perbankan. Secara politik China masih tetap menjadi pemerintahan satu partai.

RRC yakni negara dengan penduduk terbanyak di dunia, dengan populasi yang melebihi 1,3 milyar jiwa, dengan mayoritas suku bangsa Han. RRC juga merupakan negara terbesar di Asia Timur, serta wilayah terluas ketiga di dunia, setelah Rusia serta Kanada. Reformasi ekonomi juga menghasilkan permintaan-permintaan liberalisasi politik, kebebasan berpendapat serta kebebasan dari sensor dalam koran, karya sastra, internet serta tv. Beberapa aksi protes mahasiswa dihentikan dengan kekerasan. Tuntutan demokrasi tidak dapat diterima oleh Partai Komunis.

Konglomerat perdagangan internasional, yang tidak terlalu peduli dengan HAM, diizinkan menanam modal serta mendirikan perusahaan (konglomerat ialah merger antara mermacam perusahaan). Konglomerat pedagang internasional masuk serta ikut berbisnis di China serta mendapat bagian besar dari keuntungan perkembangan industri di China. Ekonomi China dapat disebut “Ekonomi Perdagangan-Kapitalis Sosialis”. Soal kebebasan berpendapat serta demokrasi tetap belum selesai. Perkembangan industri yang luar biasa masal serta cepat mengakibatkan polusi udara serta air, erosi serta terancamnya ekologi China.

Sumber:
Sekilas Sejarah Dunia
Oleh Tim Program BSB (Belajar Sambil Bermain)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel