Penaklukan Andalusia
Kamis, September 12, 2019
Penaklukan kota Andalus dikategorikan selaku penaklukan penting bagi kaum muslimin di Maroko. Di samping mengagumkan dari sisi perang, penaklukan itu menambahkan sebuah wilayah kepada Islam yang besar serta termasuk Benua Eropa.
Dengan demikian, Islam terbentang di tiga benua. Dengan menaklukkan Andalus, bangsa Arab sukses memasuki benua Eropa dari Barat, meski gagal memasuki benua Eropa dari Timur dikala mau menundukkan Konstantinopel. Kemudian, bangsa Arab diberi kesempatan menundukkan wilayah Barat Eropa serta pusatnya, sampai dekat Sungai Sin
Sejak dikala itu, Islam menjadi sebuah kekuatan penting di antara kekuatan-kekuatan sejarah di Eropa Barat.
Percobaan awal kali dilakukan pasukan yang dikirim Thariq bin Ziyad atas perintah Musa bin Nashir. Pasukan itu dipimpin oleh Tharif bin Zur’ah bin Abu Mudrik. Dengan kekuatan kecil, Tharif singgah di Selatan Laut Andalus. Tempat ini kemudian diketahui dengan namanya serta termasuk wilayah Cadiz.
Setelah itu, Thariq bin Ziyad menyusul masuk dengan kekuatan besar dari bangsa Barbar. Di tebing Laka terjadi perang penting. Pasukan Thariq melawan pasukan Roderick, Raja suku Gotik. Perang tersebut terjadi pada bulan Ramadan 92 Hijriah atau Juni 711 Masehi serta berlangsung selama dua pekan. Kekuatan Spanyol pun patah. Mereka melarikan diri ke Utara.
Thariq lalu bergerak menuju Toledo, ibu kota Spanyol. Secara kebetulan, Musa berjalan buat bertemu dengan bawahannya. Musa melewati Andalus serta berjalan ke Toledo, namun melalui jalan lain. Musa sampai di Sevila serta memasukinya sebelum berangkat menuju Toledo. ia kemudian tiba di Talbirah di dekat Sungai Tajah, sementara Thariq Sudah keluar buat menemuinya di sana. Keduanya lalu kembali ke Toledo buat menyelesaikan penaklukan Utara Andalus.
Thariq serta bala tentaranya menuju Timur Laut serta tinggal di Saragossa (Saraqusthah), lalu naik sampai ke dekat pegunungan Albert, adalah Baranis. Thariq kemudian meneruskan Tahap ke Barat menuju Sungai Ebro. Di dekat kota Istarkah dia bertemu dengan Musa serta bala tentaranya. Kedua pasukan pun bergerak menaklukkan Barat Laut Andalus.
Khalifah Walid bin Abdul Malik tiba-tiba memanggil Thariq serta Musa ke Damaskus. Musa pun menunjuk anaknya, Abdul Aziz, buat menjadi Gubernur Andalus pada Muharam 95 Hijriah/713 Masehi. Inilah permulaan periode gubernur.
Di sedang jabatannya selaku Gubernur Andalus sampai akhir tahun 97 Hijriah/ September 716 Masehi, Abdul Aziz menyelesaikan penaklukan Barat Andalus sampai Samudera Atlantik serta Timur Andalus, khususnya negeri Murcia. Ketika Abdul Aziz terbunuh, penaklukan Andalus sudah selesai.
Para gubernur Andalus yang berkuasa terus menaklukkan banyak wilayah hingga ke pegunungan Albert (Baranis Utara) sampai bangkitnya Dinasti Umawiyah Andalus di bawah pimpinan Abdurrahman pada bulan Zulhijah 138 Hijriah/17 Mei 756 Masehi.
Dengan demikian, Islam terbentang di tiga benua. Dengan menaklukkan Andalus, bangsa Arab sukses memasuki benua Eropa dari Barat, meski gagal memasuki benua Eropa dari Timur dikala mau menundukkan Konstantinopel. Kemudian, bangsa Arab diberi kesempatan menundukkan wilayah Barat Eropa serta pusatnya, sampai dekat Sungai Sin
Sejak dikala itu, Islam menjadi sebuah kekuatan penting di antara kekuatan-kekuatan sejarah di Eropa Barat.
Percobaan awal kali dilakukan pasukan yang dikirim Thariq bin Ziyad atas perintah Musa bin Nashir. Pasukan itu dipimpin oleh Tharif bin Zur’ah bin Abu Mudrik. Dengan kekuatan kecil, Tharif singgah di Selatan Laut Andalus. Tempat ini kemudian diketahui dengan namanya serta termasuk wilayah Cadiz.
Setelah itu, Thariq bin Ziyad menyusul masuk dengan kekuatan besar dari bangsa Barbar. Di tebing Laka terjadi perang penting. Pasukan Thariq melawan pasukan Roderick, Raja suku Gotik. Perang tersebut terjadi pada bulan Ramadan 92 Hijriah atau Juni 711 Masehi serta berlangsung selama dua pekan. Kekuatan Spanyol pun patah. Mereka melarikan diri ke Utara.
Thariq lalu bergerak menuju Toledo, ibu kota Spanyol. Secara kebetulan, Musa berjalan buat bertemu dengan bawahannya. Musa melewati Andalus serta berjalan ke Toledo, namun melalui jalan lain. Musa sampai di Sevila serta memasukinya sebelum berangkat menuju Toledo. ia kemudian tiba di Talbirah di dekat Sungai Tajah, sementara Thariq Sudah keluar buat menemuinya di sana. Keduanya lalu kembali ke Toledo buat menyelesaikan penaklukan Utara Andalus.
Thariq serta bala tentaranya menuju Timur Laut serta tinggal di Saragossa (Saraqusthah), lalu naik sampai ke dekat pegunungan Albert, adalah Baranis. Thariq kemudian meneruskan Tahap ke Barat menuju Sungai Ebro. Di dekat kota Istarkah dia bertemu dengan Musa serta bala tentaranya. Kedua pasukan pun bergerak menaklukkan Barat Laut Andalus.
Khalifah Walid bin Abdul Malik tiba-tiba memanggil Thariq serta Musa ke Damaskus. Musa pun menunjuk anaknya, Abdul Aziz, buat menjadi Gubernur Andalus pada Muharam 95 Hijriah/713 Masehi. Inilah permulaan periode gubernur.
Di sedang jabatannya selaku Gubernur Andalus sampai akhir tahun 97 Hijriah/ September 716 Masehi, Abdul Aziz menyelesaikan penaklukan Barat Andalus sampai Samudera Atlantik serta Timur Andalus, khususnya negeri Murcia. Ketika Abdul Aziz terbunuh, penaklukan Andalus sudah selesai.
Para gubernur Andalus yang berkuasa terus menaklukkan banyak wilayah hingga ke pegunungan Albert (Baranis Utara) sampai bangkitnya Dinasti Umawiyah Andalus di bawah pimpinan Abdurrahman pada bulan Zulhijah 138 Hijriah/17 Mei 756 Masehi.