Kisah Heredotus, Sang Bapak Sejarah.
Minggu, September 22, 2019
Sekitar tahun 425 SM, penulis serta ahli geografi Herodotus mempublikasikan karya besarnya: kisah panjang Perang Yunani-Persia yang ia sebut The Histories. (Kata Yunani “historie” berarti “penyelidikan”) Sebelum Herodotus, tidak ada penulis yang pernah membuat studi yang sistematis serta menyeluruh tentang sejarah atau mencoba mengungkap sebab-akibat dari peristiwa. Setelah Herodotus, analisis sejarah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan intelektual serta politik. Dalam perkembangannya, para akademisi Sudah mengikuti jejak Herodotus selama 2.500 tahun.
www.ancient.eu |
KEHIDUPAN AWAL HERODOTUS
Herodotus lahir pada sekitar 485 SM di kota, Yunani Halicarnassus, pusat perdagangan di pantai barat daya Asia Kecil. Dia berasal dari keluarga pedagang kaya Yunani-Carian dan keluarga kosmopolitan (The Carians, keturunan Minoan, Sudah tiba di bagian Asia Kecil sebelum Yunani.) Pada pertengahan abad ke-6 SM, Halicarnassus menjadi satrapy, atau provinsi, dari Kekaisaran Persia dan diperintah oleh seorang tirani, Lygdamis . Keluarga Herodotus menentang pemerintahan Lygdamis serta dikirim ke pengasingan di pulau Samos. Ketika dia masih muda, Herodotus kembali sebentar ke Halicarnassus buat berpartisipasi dalam pemberontakan anti-Persia yang gagal. Setelah itu, penulis tidak pernah kembali ke kota kelahirannya lagi.
www.ancient.eu (Peta dunia Heredotus) |
ASAL USUL SEJARAH
Alih-alih menetap di satu tempat, Herodotus menghabiskan hidupnya bepergian dari satu wilayah Persia ke wilayah lain. Dia menyeberangi Laut Tengah menuju Mesir serta menggelar perjalanan melalui Palestina menuju Suriah dan Babilonia. Dia menuju ke Makedonia dan mengunjungi semua pulau di Kepulauan Yunani: Rhodes, Siprus, Delos, Paros, Thasos, Samothrace, Kreta, Samos, Cythera serta Aegina. Dia berlayar lewat Hellespont ke Laut Hitam serta terus berjalan sampai mencapai Sungai Danube. Ketika dia bepergian, Herodotus mengumpulkan apa yang dia sebut "otopsi," atau "pertanyaan pribadi": Ia mendengarkan mitos serta legenda, mencatat sejarah lisan serta membuat catatan tentang tempat-tempat serta hal-hal yang dilihatnya. Ketika Herodotus tidak bepergian, dia kembali ke Athena; di sana, dia menjadi seperti “selebritis”. Dia memberi ceramah di tempat umum serta mengumpulkan uang dari pejabat buat penampilannya. Pada 445 SM, orang-orang Athena memilih buat memberinya hadiah 10 talent (uang yunani pada masa itu) - hampir 200.000 $ Apabila di konversikan kedalam uang era ini. Hal itu merupakan sebuah penghormatan atas kontribusinya terhadap Ilmu pengetahuan serta kehidupan intelektual.
Herodotus menghabiskan seluruh hidupnya cuma buat mengerjakan satu proyek yaitu sebuah laporan tentang asal-usul serta kronologis Perang Yunani-Persia (499–479 SM) yang ia sebut The Histories. (Kata History berasal dari karya Heredotus ini). Sebagian dari The Histories adalah laporan langsung tentang perang. karyanya dimulai dari penyelidikan Herodotus dari Halicarnassus. Yang bertujuan agar perbuatan manusia tidak terhapus oleh waktu, serta karya-karya besar serta mukjizat baik berasal dari Yunani maupun orang-orang barbar tidak luput dari pencatatan. Karya Ini juga merupakan upaya buat mengungkap konflik, untuk menunjukkan apa yang menyebabkan mereka saling berkelahi, kata Herodotus, yaitu dengan cara mengungkap pandangan dunia kekaisaran Persia. The Histories juga memasukkan pengamatan serta cerita, baik faktual maupun fiksi, dari perjalanan Herodotus
Penulis sebelumnya Sudah menghasilkan apa yang disebut Herodotus "logographies": hal itu adalah apa yang kita sebut selaku “catatan perjalanan”, suatu cerita terputus tentang tempat-tempat serta manusia serta tidak bersifar menyeluruh dalam kesatuan cerita naratif. Sebaliknya, Herodotus menggunakan semua "otopsi" buat membangun cerita lengkap yang mengungkap Mengapa serta bagaimana Perang Persia.
Setelah Herodotus meninggal, editor membagi sejarahnya menjadi sembilan buku. (Lima buku awal mengungkap kebangkitan serta kejatuhan Kekaisaran Persia. Buku tersebut menggambarkan geografi masing-masing negara yang ditaklukkan oleh Persia serta menceritakan tentang rakyat serta adat istiadatnya . Empat buku berikutnya menceritakan cerita perang itu sendiri, dari pencaplokan Yunani oleh kaisar Persia Darius serta Xerxes sampai kemenangan Yunani di Salamis, Plataea serta Mycale pada tahun 480 serta 479 SM. Ensiklopedia Herodotus tidak banyak menggunakan metode analisis. Dia menafsirkan selurun narasinya, mulai dari tema utama hingga selingan serta dari fakta hingga cerita fiksi, Ia menceritakan bagaimana keangkuhan yang menyebabkan jatuhnya kekaisaran besar tersebut , namun dia juga menceritakan kekurangan pribadi sang tokoh yang belum tentu kebenarannya serta pelajaran moral.
www.ancient.eu |
KRITIK DARI THUCYDIDES
Sejarawan saingannya Thucydides , yang cuma mengandalkan bukti "faktual" buat memberikan penjelasan yang objektif tentang peristiwa yang sudah terjadi, sering mengkritik Herodotus karna memasukkan "dongeng" ke dalam narasinya cuma buat membuatnya lebih menyenangkan buat dibaca. Memang, ada orang-orang yang menyebut Thucydides “sejarawan pertama” serta Herodotus “pembohong pertama.” Namun tidak peduli bagaimana orang menilai laporannya, Herodotus barangkali bakal mendapat pujian karna mengambil cerita politik yang kering serta mengubahnya menjadi sastra.
www.slideshare.net |