Alimin: Sang Pejuang Kemerdekaan

 
Alimin tokoh tua yang disegani. Pada 1926, selepas keluar penjara ia lekas menuju Moskow buat bergabung dengan Komintern [komunis internasional]. Lalu ia bersama Ho Chi Minh membina kaum muda militan buat berjuang melawan kolonialisme Prancis di Vietnam. Kala Jepang menggelar agresi ke Cina, Alimin ikut bergabung bersama tentara merah di daerah basis perlawanan di Yenan. Pejuang internasional ini kembali ke nusantara selepas merdeka. Dia lalu terpilih menjadi anggota dewan konstituante.

Pejuang yang bernama lengkap Alimin Prawirodirdjo ini sejak kesatu Telah aktif dalam organisasi Boedi Oetomo, Insulinde, serta juga salah seorang pendiri Serikat Buruh Pelabuhan [Serikat Pegawai Pelabuhan serta Lautan]. Dia juga menjadi tokoh berpengaruh dalam Serikat Islam. Saat SI pecah, Alimin memilih bergabung dengan SI merah yang berbasis di Semarang.

Pada kesatu 1926, selaku pimpinan PKI Alimin pergi ke Singapura buat berunding dengan Tan Malaka dalam rangka menyiapkan pemberontakan. Akan tetapi, sebelum Alimin pulang, pemberontakan sudah meletus 12 November 1926. Alimin serta Musso ditangkap oleh polisi Inggris. Setelahnya, ia pergi ke pusat gerakan komunisme internasional, Moskow, bertemu dengan kawankawan seideologi serta kemudian berkelana ke beberapa negara yang tengah bergejolak melawan penjajahan di Asia Tenggara hingga Cina.

Baca Juga


Ketika DN Aidit mendirikan kembali PKI secara legal pada kesatu tahun 1950-an serta kemudian menjadi Ketua Komite Sentralnya, Alimin ikut bergabung serta menjadi tokoh yang dituakan di partai. Dia masih sering didatangi oleh para pengagumnya. Dia sempat ikut ditahan dalam “razia Agustus 1951” oleh pemerintah kabinet Soekiman sebab dicurigai ikut menggerakkan pemogokan para buruh, meski kemudian ia dibebaskan setelah kabinet jatuh.

Dia mengisi kursi dewan kontituante sejak 1955. Alimin masuk dalam lembaga yang ditugaskan membentuk Undang-Undang Dasar atau konstitusi baru buat menggantikan UUDS 1950. Tugas ini tidak pernah selesai sebab presiden lekas membubarkan dewan ini pada 5 Juli 1959.

Sejak itu, Alimin fokus dalam partai PKI. Dengan jiwa yang cenderung moderat ditambah dengan usia yang Telah lanjut, ia diberi jabatan Sekretaris Propaganda partai meninggal dalam usia 74 tahun. Dia dimakamkan di Taman Makam Pahlawanan Kalibata serta menjadi satu-satunya orang golongan Komunis yang dikebumikan di makam pahlawan. Alimin Telah memberi kontribusi nyata dalam perjuangan bangsa. Dia tokoh komunis yang juga seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Hanya berselang dua hari selepas kematiannya, presiden memberi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional atas jasa-jasanya kepada negara.

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel