Revolusi Serbia
Sabtu, September 21, 2019
Revolusi Serbia yaitu revolusi yang diadakan oleh rakyat Serbia dalam upaya membebaskan diri dari kekuasaan Kesultanan Ottoman. Revolusi ini terinspirasi dari pemikiran liberal yang sedang terkenal di Eropa Barat serta revolusi yang terjadi di Prancis. Revolusi Serbia terjadi dari tahun 1804 serta berakhir pada 1817, revolusi ini terdiri dari 3 fase yang dipimpin oleh orang yang berbeda, fase awal terjadi pada 1804-1813 dibawah pimpinan Karađorđe Petrović, fase kedua terjadi pada 1814 dibawah pimpinan Hadži Prodan, serta fase ketiga yang terjadi pada 1815 yang dipimpin oleh Miloš Obrenović.
Serbia dulunya masuk ke dalam wilayah Ottoman sejak abad 15 namun wilayah Serbia sempat diduduki oleh Austria pada 1788 dikala sedang terjadi perang antara Austria serta Ottoman. Selama dibawah kekuasaan Austria rakyat Serbia banyak mendapat pengetahuan mengenai filsafat Eropa Barat sehingga pemikiran liberal serta ide mengenai kebebasan berkembang di Serbia.
Pada 1791 Austria terpaksa mundur dari Serbia sehingga kesempatan ini dimanfaatkan Ottoman buat kembali berkuasa di Serbia. Setelah Serbia kembali dikuasai Ottoman, sultan Ottoman menjadikan Serbia selaku wilayah otonomi namun pada 1799 status wilayah otonomi Serbia dicabut, Selain itu rakyat Serbia juga dikenakan pajak yang tinggi serta wilayah tersebut diduduki oleh pasukan janisari yang merupakan pasukan elite Ottoman.
Pada 4 Februari 1804, pasukan janisari membantai 10 bangsawan Serbia dikota Valjevo, pembantaian ini mengundang amarah dari rakyat Serbia. Beberapa hari kemudian rakyat Serbia berkumpul di Orasac buat mendeklarasikan dimulainya pemberontakan terhadap penguasa Ottoman serta mengangkat Karadorde Petrovic selaku pemimpin revolusi selain itu rakyat Serbia juga berhenti membayar pajak. Setelah proklamasi dimulainya revolusi para pemberontak Serbia langsung membakar rumah milik orang Ottoman di Orasac serta membunuh mereka. Kota Valjevo serta Pozarevac dibebaskan oleh revolusioner Serbia serta kota Belgrade mulai dikepung oleh tentara revolusioner. Revolusi Serbia juga mendapat bantuan dari Rusia yang mempunyai kesamaan agama serta etnis selain itu Ottoman juga merupakan musuh utama Rusia dikala itu.
Revolusioner Serbia juga mendirikan sistem pemerintahan sendiri serta badan administratif lainnya serta pada 8 Januari 1807, Petrovic menjadikan Belgrade selaku ibukota Serbia. Pada tahun 1812 Prancis menyerang Rusia sehingga bantuan dari Rusia terputus serta kesempatan ini digunakan Ottoman buat menghancurkan kekuatan revolusioner Serbia. Kondisi pasukan revolusioner Serbia yang tertekan karna banyak mendapat kekalahan dari Ottoman mengakibatkan ribuan warga Serbia termasuk Petrovic melarikan diri ke Austria.
Gerakan revolusi Serbia berhasil ditumpas oleh Ottoman dikala ibukota Belgrade jatuh ke tangan Ottoman pada Oktober 1813. Jatuhnya Belgrade ke tangan Ottoman diwarnai oleh pembantaian terhadap warga Serbia. Setelah merasakan kemerdekaan yang singkat, Serbia kembali dibawah kekuasaan Ottoman.
Pada tahun 1814 perlawanan Serbia kembali terjadi kali ini gerakan perlawanan tersebut dipimpin oleh Hadzi Prodan Gligorijevic yang merupakan veteran pemberontakan Serbia pertama. Sayangnya pemberontakan Hadzi Prodan berhasil ditumpas oleh Ottoman serta selaku balasannya Ottoman membantai warga Serbia serta menangkap 200 orang yang terlibat pada pemberontakan tersebut.
Pada 23 April 1815 Serbia kembali memulai revolusinya kali ini revolusi tersebut dipimpin oleh Milos Obrenovic. Pertempuran antara pasukan revolusioner Serbia serta pasukan Ottoman terjadi di Ljubic, Čačak, Palez, Požarevac serta Dublje selain itu revolusioner Serbia juga berusaha buat merebut Belgrade. Berakhirnya Perang Napoleon pada 1815 membuat Ottoman khawatir bahwa Rusia bakal ikut membantu Serbia sehingga pihak Ottoman melakukan negosiasi dengan Serbia. Hasil dari negosiasi tersebut membentuk Principality of Serbia (Kepangeranan Serbia) serta mengangkat Obrenovic selaku pangeran Serbia.
Revolusi Serbia benar-benar berakhir pada 1817 setelah disepakatinya perjanjian tidak tertulis yang antara Obrenovic serta Marashli Ali Pasha dari pihak Ottoman. Ditahun yang sama mantan pemimpin revolusi Serbia, Karadorde Petrovic yang sebelumnya mengasingkan diri ke Austria kembali ke negaranya, namun Ia dibunuh oleh pengikut Obrenovic agar posisi pemimpin Serbia tetap berada ditangan Obrenovic.
Pada tahun 1830 Kesultanan Ottoman mengakui keberadaan Principality of Serbia selaku vassal atau negara bawahan dari Ottoman serta Principality of Serbia menjadi negara merdeka secara de facto serta lepas dari pengaruh Ottoman pada 1867 kemudian mendapat pengakuan kedaulatan oleh negara lain pada 1878 lewat Perjanjian Berlin. Akhirnya Principality of Serbia merubah bentuk negaranya menjadi kerajaan pada 1882.
Sumber: OA Historypedia Line
Penulis: -Wellesley/Wellington
Serbia dulunya masuk ke dalam wilayah Ottoman sejak abad 15 namun wilayah Serbia sempat diduduki oleh Austria pada 1788 dikala sedang terjadi perang antara Austria serta Ottoman. Selama dibawah kekuasaan Austria rakyat Serbia banyak mendapat pengetahuan mengenai filsafat Eropa Barat sehingga pemikiran liberal serta ide mengenai kebebasan berkembang di Serbia.
Pada 1791 Austria terpaksa mundur dari Serbia sehingga kesempatan ini dimanfaatkan Ottoman buat kembali berkuasa di Serbia. Setelah Serbia kembali dikuasai Ottoman, sultan Ottoman menjadikan Serbia selaku wilayah otonomi namun pada 1799 status wilayah otonomi Serbia dicabut, Selain itu rakyat Serbia juga dikenakan pajak yang tinggi serta wilayah tersebut diduduki oleh pasukan janisari yang merupakan pasukan elite Ottoman.
Pada 4 Februari 1804, pasukan janisari membantai 10 bangsawan Serbia dikota Valjevo, pembantaian ini mengundang amarah dari rakyat Serbia. Beberapa hari kemudian rakyat Serbia berkumpul di Orasac buat mendeklarasikan dimulainya pemberontakan terhadap penguasa Ottoman serta mengangkat Karadorde Petrovic selaku pemimpin revolusi selain itu rakyat Serbia juga berhenti membayar pajak. Setelah proklamasi dimulainya revolusi para pemberontak Serbia langsung membakar rumah milik orang Ottoman di Orasac serta membunuh mereka. Kota Valjevo serta Pozarevac dibebaskan oleh revolusioner Serbia serta kota Belgrade mulai dikepung oleh tentara revolusioner. Revolusi Serbia juga mendapat bantuan dari Rusia yang mempunyai kesamaan agama serta etnis selain itu Ottoman juga merupakan musuh utama Rusia dikala itu.
Revolusioner Serbia juga mendirikan sistem pemerintahan sendiri serta badan administratif lainnya serta pada 8 Januari 1807, Petrovic menjadikan Belgrade selaku ibukota Serbia. Pada tahun 1812 Prancis menyerang Rusia sehingga bantuan dari Rusia terputus serta kesempatan ini digunakan Ottoman buat menghancurkan kekuatan revolusioner Serbia. Kondisi pasukan revolusioner Serbia yang tertekan karna banyak mendapat kekalahan dari Ottoman mengakibatkan ribuan warga Serbia termasuk Petrovic melarikan diri ke Austria.
Gerakan revolusi Serbia berhasil ditumpas oleh Ottoman dikala ibukota Belgrade jatuh ke tangan Ottoman pada Oktober 1813. Jatuhnya Belgrade ke tangan Ottoman diwarnai oleh pembantaian terhadap warga Serbia. Setelah merasakan kemerdekaan yang singkat, Serbia kembali dibawah kekuasaan Ottoman.
Pada tahun 1814 perlawanan Serbia kembali terjadi kali ini gerakan perlawanan tersebut dipimpin oleh Hadzi Prodan Gligorijevic yang merupakan veteran pemberontakan Serbia pertama. Sayangnya pemberontakan Hadzi Prodan berhasil ditumpas oleh Ottoman serta selaku balasannya Ottoman membantai warga Serbia serta menangkap 200 orang yang terlibat pada pemberontakan tersebut.
Pada 23 April 1815 Serbia kembali memulai revolusinya kali ini revolusi tersebut dipimpin oleh Milos Obrenovic. Pertempuran antara pasukan revolusioner Serbia serta pasukan Ottoman terjadi di Ljubic, Čačak, Palez, Požarevac serta Dublje selain itu revolusioner Serbia juga berusaha buat merebut Belgrade. Berakhirnya Perang Napoleon pada 1815 membuat Ottoman khawatir bahwa Rusia bakal ikut membantu Serbia sehingga pihak Ottoman melakukan negosiasi dengan Serbia. Hasil dari negosiasi tersebut membentuk Principality of Serbia (Kepangeranan Serbia) serta mengangkat Obrenovic selaku pangeran Serbia.
Revolusi Serbia benar-benar berakhir pada 1817 setelah disepakatinya perjanjian tidak tertulis yang antara Obrenovic serta Marashli Ali Pasha dari pihak Ottoman. Ditahun yang sama mantan pemimpin revolusi Serbia, Karadorde Petrovic yang sebelumnya mengasingkan diri ke Austria kembali ke negaranya, namun Ia dibunuh oleh pengikut Obrenovic agar posisi pemimpin Serbia tetap berada ditangan Obrenovic.
Pada tahun 1830 Kesultanan Ottoman mengakui keberadaan Principality of Serbia selaku vassal atau negara bawahan dari Ottoman serta Principality of Serbia menjadi negara merdeka secara de facto serta lepas dari pengaruh Ottoman pada 1867 kemudian mendapat pengakuan kedaulatan oleh negara lain pada 1878 lewat Perjanjian Berlin. Akhirnya Principality of Serbia merubah bentuk negaranya menjadi kerajaan pada 1882.
Sumber: OA Historypedia Line
Penulis: -Wellesley/Wellington