Führer Jawa Yang Gagal
Sabtu, November 02, 2019
Di antara gagasan inti dari fasisme serta nazisme ialah kolonialisme serta superioritas ras kulit putih. Sekalipun demikian, hal tersebut tak menghalangi sejumlah orang Indonesia buat merangkul ideologi tersebut. Bahkan pada bulan Agustus 1933 didirikan Partai Fasis Indonesia (PFI) di Bandung.
Pendiri PFI ialah Dr. Notonindito, seorang priayi Jawa yang pernah tinggal serta bersekolah di Jerman. Seperti Mussolini yang mendambakan Italia buat meraih kejayaan sebagaimana pendahulu Romawi mereka, Notonindito serta PFI pimpinannya juga hendak menghidupkan kembali kejayaan kerajaan Indonesia kuno macam Sriwijaya atau Majapahit. Namun, Notonindito tak bermaksud mendirikan Negara korporasi, melainkan sebuah Negara yang dipimpin oleh seorang raja seperti pada masa lampau. Karena asal usul Jawanya, Notonindito juga menekankan supremasi Jawa atas suku-suku Indonesia lainnya.
Banyak tokoh pergerakan yang mengecam gagasan Notonindito selaku chauvinisme Jawa yang memecah pergerakan nasional. Mereka terutama menekankan Kalau nasionalisme yang diperlukan kaum pergerakan buat rakyat Hindia ialah nasionalisme kerakyatan, bukan nasionalisme yang dilandasi jiwa priyayi Jawa serta stelsel kapitalisme. Karena tak mendapat banyak dukungan, partai fasis ala Notonindito sendiri tak bertahan lama.
Sumber: Nazi di Indonesia Sebuah Sejarah yang Terlupakan oleh Nino Oktorino
Jangan lupa buat membeli bukunya yah
Pendiri PFI ialah Dr. Notonindito, seorang priayi Jawa yang pernah tinggal serta bersekolah di Jerman. Seperti Mussolini yang mendambakan Italia buat meraih kejayaan sebagaimana pendahulu Romawi mereka, Notonindito serta PFI pimpinannya juga hendak menghidupkan kembali kejayaan kerajaan Indonesia kuno macam Sriwijaya atau Majapahit. Namun, Notonindito tak bermaksud mendirikan Negara korporasi, melainkan sebuah Negara yang dipimpin oleh seorang raja seperti pada masa lampau. Karena asal usul Jawanya, Notonindito juga menekankan supremasi Jawa atas suku-suku Indonesia lainnya.
Banyak tokoh pergerakan yang mengecam gagasan Notonindito selaku chauvinisme Jawa yang memecah pergerakan nasional. Mereka terutama menekankan Kalau nasionalisme yang diperlukan kaum pergerakan buat rakyat Hindia ialah nasionalisme kerakyatan, bukan nasionalisme yang dilandasi jiwa priyayi Jawa serta stelsel kapitalisme. Karena tak mendapat banyak dukungan, partai fasis ala Notonindito sendiri tak bertahan lama.
Sumber: Nazi di Indonesia Sebuah Sejarah yang Terlupakan oleh Nino Oktorino
Jangan lupa buat membeli bukunya yah