Isoroku Yamamoto

Isoroku Yamamoto yakni seorang ahli strategi perang laut Jepang yang terbaik di antara pakar strategi angkatan laut yang lain. dia pernah menjabat selaku komandan angkatan laut Jepang selama 4 tahun pertaam dikala Perang Dunia II.

Isoroku Yamamoto lahir di Nagaoka, Niigata, Jepang, pada tanggal 4 April 1884, Ketika kecil, ia bernama Isoroku Takano. Ayahnya yakni Takano Sadayoshi yang merupakan pendekar samurai Langkah rendah di Nagaoka-han. Isoroku ialah suatu istilahh Jepang lama yang berarti 56, yaitu nama yang merujuk pada usia ayahnya dikala ia dilahirkan.

Isoroku memasuki Akademi Angkatan Laut di Etajima, pulau Hiroshima pada tahun 1901 serta lulus pada 1904. Ketika Perang Rusia-Jepang pecah pada tahun 1905, ia turut terlibat selaku letnan muda, khususnya pada pertempuran Tsushima melawan Angkatan Baltik Rusia. Dalam pertempuran itu, ia kehilangan dua jari pada tangan kirinya. Setelah perang usai, ia menyertai beberapa kapal layar Jepang di seluruh Samudra Pasifik.

Pada tahun 1913 Isoroku melanjutkan studinya di Universitas Staf Angkatan Laut di Tsukiji. Hal ini merupakan suatu tanda Jika ia tengah dipersiapkan buat menjadi seorang pemimpin. Setelah lulus pada tahun 1916, ia dilantik selaku Skuadron Tempur kedua serta diambil selaku anggota keluarga Yamamoto, sehingga ia pun mengganti nama akhirnya menjadi Yamamoto, sebab Yamamoto merupakan nama yang dihormati serta tergolong tua dalam sejarah Jepang. Selama tahun 1919-1921, ia belajar di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Setelah itu, ia belajar penerbangan di Pusat Latihan Udara baru di wilayah Kasumigaura pada tahun 1924.

Pada Desember 1936, Isoroku Yamamoto dilantik selaku wakil menteri Angkatan Laut Jepang serta menggunakan kedudukannya buat menunjukan kekuatan udara Angkatan Laut Jepang kepada bangsa lain. tidak cuma itu, ia juga menentang penjajahan atas wilayah Manchuria serta keinginan militer buat bersekutu dengan Jerman.

Isoroku Yamamoto tewas terbunuh oleh peluru mesingan yang mengenai kepalanya. Tubuhnya ditemukan pasukan pencari serta penyelamat Jepang yang diketuain oleh Komisaris Militer Letnan Hamsuna di dalam hutan di bagian utara Buin. Jasadnya dipercaya dikremasi oleh pasukan pencari yang menemukan dirinya selaku suatu tanda penghormatan. dia diberikan pemakaman negara penuh pada tanggal 3 Juni 1943 serta menerima gelar selaku laksamana armada anumerta. dia pun dianugrahi Orde Krisantemum dengan pangkat pertama. Sebagian abunya ditanam di perkuburan umum di Tuma, Tokyo, sedangkan bakinya di perkuburan leluhurnya di Kuil Chuko-Ji di Kota Nagaoka. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel