Tokoh-Tokoh Filsafat China
Selasa, September 17, 2019
Menanggapi semua kekacauan yang terjadi pada Periode Musim Semi serta Musim Gugur serta Periode Negara-negara Berperang, beberapa tokoh filsafat muncul di China.
konfucius (551- 479 SM)
Konfusius memiliki daya ingat yang kuat. ia bisa mengingat ratusan ritual-ritual. Saat berusia dua puluh tahun dia bekerja selaku seorang pencatat pengiriman biji padi milik negara. ia mendapat reputasi yang sangat besar pada minatnya, dia menjadi semacam penyimpan data pelaksanaan ritual yang berjalan. ia sering mendapat panggilan dari istana buat memastikan apakah ritual-ritual Telah berjalan dengan benar. ia mulai memiliki murid-murid yang bersemangat buat belajar, serta bahkan dia menjadi pengajar bagi putra-putra pejabat kerajaan. ia mengajar muridmuridnya mencari, baik keteraturan maupun stabilitas yang tidak tampak di dalam dunia.
Konfusius bukanlah seorang penemu filsafat. Ajarannya mencoba buat mempertahankan yang terbaik dari masa lalu dengan maksud mencari jalan buat masa depan. Penyelidikannya bakal masa lalu memberinya pengetahuan apabila China yang terpecah-pecah, baik ketenangan maupun kebaikannya, disebabkan sebab cara mengadakan kewajiban-kewajiban yang tidak sesuai. Menurutnya dengan aturan-aturan kesopananlah watak dibentuk. Tanpa aturan-aturan kesopanan, kehormatan menjadi kesibukan yang menghabiskan tenaga, kehati-hatian menjadi sifat malumalu, keberanian menjadi pembangkangan, serta keterusterangan menjadi kekasaran. ia mengumpulkan puisi-puisi serta lagu-lagu paling kuno China serta dari sanalah muridnya dapat belajar. Sebelum umurnya empat puluh tahun ia terpaksa melarikan diri dari Lu sebab sebuah pergolakan. Pada tahun-tahun terakhir hidupnya ia menulis sebuah buku sejarah, sebuah cerita yang populer selaku Sejarah Musim Semi serta Musim Gugur. ia meninggal pada tahun 479 SM.
Sun tzu
Aliran tao
Pada periode negara-negara berperang munculah aliran filsafat Tao (artinya: jalan). Menurut ajaran Tao, manusia membawa kebejatan moral sejak lahir. Para penganut Tao percaya apabila jalan menuju kedamaian ialah dengan pasif menerima segala sesuatu apa adanya, yang kelihatan pasti dapat dilakukan dengan nyata. “apa yang terjadi, terjadilah” inilah filosofi praktis pada masa yang sangat buruk. Panganut Tao yang paling populer ialah Chuang Tzu.
Sumber: Sekilas Sejarah Dunia Oleh Tim Program BSB
konfucius (551- 479 SM)
source: pixabay.com
Seorang pembuat reformasi lahir di negara Lu pada tahun 551 SM. Ia bernama Kong Fuzi yang pengikutnya berkembang selama berabad-abad. Orang barat menyebut Kong Fuzi dengan nama Konfucius (Confusius). Konfusius berasal dari keluarga miskin yang terpandang. Dari kecil dia ialah anak yang teratur serta sangat menaruh minat pada ritual-ritual penghormatan nenek moyang serta mermacam ritual-ritual keagamaan China lainnya. Ritual-ritual ini dibarengi dengan puisi serta syair yang diwariskan turun-temurun secara lisan sebelum ditulis serta dibukukan.Konfusius memiliki daya ingat yang kuat. ia bisa mengingat ratusan ritual-ritual. Saat berusia dua puluh tahun dia bekerja selaku seorang pencatat pengiriman biji padi milik negara. ia mendapat reputasi yang sangat besar pada minatnya, dia menjadi semacam penyimpan data pelaksanaan ritual yang berjalan. ia sering mendapat panggilan dari istana buat memastikan apakah ritual-ritual Telah berjalan dengan benar. ia mulai memiliki murid-murid yang bersemangat buat belajar, serta bahkan dia menjadi pengajar bagi putra-putra pejabat kerajaan. ia mengajar muridmuridnya mencari, baik keteraturan maupun stabilitas yang tidak tampak di dalam dunia.
Konfusius bukanlah seorang penemu filsafat. Ajarannya mencoba buat mempertahankan yang terbaik dari masa lalu dengan maksud mencari jalan buat masa depan. Penyelidikannya bakal masa lalu memberinya pengetahuan apabila China yang terpecah-pecah, baik ketenangan maupun kebaikannya, disebabkan sebab cara mengadakan kewajiban-kewajiban yang tidak sesuai. Menurutnya dengan aturan-aturan kesopananlah watak dibentuk. Tanpa aturan-aturan kesopanan, kehormatan menjadi kesibukan yang menghabiskan tenaga, kehati-hatian menjadi sifat malumalu, keberanian menjadi pembangkangan, serta keterusterangan menjadi kekasaran. ia mengumpulkan puisi-puisi serta lagu-lagu paling kuno China serta dari sanalah muridnya dapat belajar. Sebelum umurnya empat puluh tahun ia terpaksa melarikan diri dari Lu sebab sebuah pergolakan. Pada tahun-tahun terakhir hidupnya ia menulis sebuah buku sejarah, sebuah cerita yang populer selaku Sejarah Musim Semi serta Musim Gugur. ia meninggal pada tahun 479 SM.
Sun tzu
source: amazon.com
Seorang filsuf lain membuat dasar-dasar berpikir buat menyatukan China. ia ialah Sun-Tzu seorang jendral perang. Pada tahun 500 SM dia menulis sebuah buku yang berjudul “Seni Berperang”. Dalam bukunya itu ia menulis apabila seni berperang ialah bagaimana menaklukan musuhmusuh sambil menghindari sebanyak bisa menjadi perang yang sesungguhnya. Keunggulan tertinggi ialah mematahkan perlawanan musuh tanpa berperang. Menurutnya penyerangan sebuah kota secara ekstrim bukanlah strategi yang baik, sebab bakal menghabiskan banyak tenaga serta memberi kesempatan bagi pemimpin lain dari dalam negeri buat memegang kekuasaan. ia berpendapat apabila musuh dalam negeri sama berbahayanya dengan musuh dari negara sebelah. ia juga berpendapat apabila semua perang didasarkan pada kebohongan: pada dikala menyerang kita perlu kelihatan tidak bisa, dikala menggunakan kekuatan kita perlu kelihatan seperti tidak aktif, dikala kita dekat kita perlu membuat musuh percaya apabila kita masih jauh, serta dikala kita jauh kita perlu membuat musuh percaya apabila kita Telah dekat. Dalam bukunya ia menyimpulkan apabila perang yang berkepanjangan tidak bakal menghasilkan keuntungan apa-apa.Aliran tao
Pada periode negara-negara berperang munculah aliran filsafat Tao (artinya: jalan). Menurut ajaran Tao, manusia membawa kebejatan moral sejak lahir. Para penganut Tao percaya apabila jalan menuju kedamaian ialah dengan pasif menerima segala sesuatu apa adanya, yang kelihatan pasti dapat dilakukan dengan nyata. “apa yang terjadi, terjadilah” inilah filosofi praktis pada masa yang sangat buruk. Panganut Tao yang paling populer ialah Chuang Tzu.
Sumber: Sekilas Sejarah Dunia Oleh Tim Program BSB