Clash Of Titans: Pertempuran Ankara
Selasa, Agustus 13, 2019
Kapan: 20 Juli 1402
Dimana: Tchubuk, Ankara, Turki.
Siapa:
100.000 pasukan Timuriyah pimpinan Amir Timur-i-Lenk.
80.000 pasukan gabungan Utsmaniyah, ksatria Moravia Serbia serta pasukan bayaran Tatar yang dipimpin Yildirim Bayazid I. Awalnya pasukan Bayazid berjumlah 100.000 tetapi selama perjalanan buat mengejar Timur sekitar 20.000 meninggal.
Latar balik dari pertempuran kedua Penakluk Dari Timur ini terjadi beberapa tahun sebelumnya, ketika Timur-i-Leng melancarkan 'Ziarah Penghancuran' di Syam serta Mesopotamia. Musuh bebuyutannya, Sultan Ahmad dari Baghdad serta Qara Yusuf, penguasa dinasti Kara Koyunlu melarikan diri serta mencari suaka dibawah perlindungan Bayazid I. Timur mengirim beberapa penawaran buat menghukum mati, mengusirnya dari Anatolia atau mengirimnya kepada Timur buat dihukum. Tetapi Bayazid selalu menolak.
Awalnya Timur enggan berperang. Pertama karna Utsmaniyah serta Timuriyah sesama adikuasa Muslim. Kedua karna Bayazid I tengah melancarkan perang terhadap orang Eropa.
Surat menyurat yang alot pun terjadi.
Dalam salah satu suratnya Timur menulis:
"Bijaklah serta bertobatlah, hindari pembalasan kami.
Kau tidak lebih dari semut... Jangan memprovokasi gajah atau kau bakal terinjak."
Kemudian Bayazid I membalas:
"Berperang yaitu kebiasaan kami, bergabung dalam pertempuran yaitu tujuan hidup kami, berjuang membela iman yaitu tugas kami. Hukum terjun ke medan perang demi Allah yaitu aturan kami... Tentara kami menghabiskan hidup serta kekayaan mereka buat Allah sehingga mereka dapat memperoleh Surga."
Konflik pun tidak terhindarkan. Pada tahun 1402, Amir Timur menyebrangi perbatasan serta mengepung Sivas. Kota itu direbut serta dijadikan Timur selaku markasnya serta langsung bergerak ke barat, mengepung Ankara. Begitu mendengar Kabar itu, Bayazid membubarkan pengepungan Konstantinopel serta bergerak menuju Ankara. Amir Timur kemudian mundur ke Anatolia Timur sembari menghancurkan desa serta kota yang dilewatinya. Terpancing, Bayazid I yang Telah menduduki Ankara keluar dari tempat bertahan yang baik serta memaksa pasukannya yang kelelahan mengejar musuh.
Bayazid kemudian mengejarnya jauh ke timur Anatolia sampai mata-mata Bayazid tidak menemukan tanda-tanda pasukan Amir Timur. Bayazid kemudian bergerak menuju utara, mengira ia berada disana. Secepat menghilangnya, Amir Timur muncul di Kirsehir, sebelah tenggara Ankara. Tiga hari kemudian mereka sampai di Ankara, tempat dimana beberapa minggu sebelumnya Bayazid berada. Dengan terkejut Bayazid bertolak menuju Ankara sekali lagi.
Akhirnya kedua pasukan bertemu di padang Tchubuk, Ankara. Pasukan Amir Timur terdiri dari pasukan utama berupa kavaleri Turko-Mongol serta beberapa gajah perang dari kampanye India. Sementara pasukan Bayazid I terdiri dari kavaleri Sipahi, Janissari, ksatria Serbia serta pasukan bayaran Tatar.
Awalnya pertempuran berjalan seimbang dimana sayap kiri Turko-Mongol menyerang serta tertahan oleh ksatria Serbia pimpinan Lazar Hrebeljanovic. Sementara disayap kiri Utsmaniyah, situasinya tidak jauh berbeda sampai pasukan bayaran Tatar yang ditempatkan di sayap kiri membelot serta menghancurkan bagian balik Utsmaniyah. Saat keadaan kacau balau, kedua sayap pasukan Utsmaniyah melarikan diri, menyisakan Bayazid di bagian tengah dengan 8.000 pasukan yang setia.
Akhir pertempuran, perlawanan terakhir dari Janissari dipatahkan serta Bayazid I berhasil ditangkap di pegunungan malam harinya.
Inilah sepanjang sejarah dimana seorang sultan Utsmaniyah ditawan. Empat bulan kemudian, Bayazid I meninggal di penahanan.
Banyak sejarawan berpendapat jika hasil akhir dari pertempuran ini menyelamatkan Eropa - pasukan Bayazid I tengah menggerogoti Hungari serta Wallachia, serta tengah mengepung Konstantinopel. Bagi Utsmaniyah, kekalahan ini menjadi pemicu perang saudara selama 'Ottoman Interregnum'. Sementara bagi Amir Timur, kemenangan besar ini memantapkan posisinya di barat serta beliau dapat mengadakan mimpi besarnya: kampanye militer melawan Kaisar Ming di Tiongkok.
Dimana: Tchubuk, Ankara, Turki.
Siapa:
80.000 pasukan gabungan Utsmaniyah, ksatria Moravia Serbia serta pasukan bayaran Tatar yang dipimpin Yildirim Bayazid I. Awalnya pasukan Bayazid berjumlah 100.000 tetapi selama perjalanan buat mengejar Timur sekitar 20.000 meninggal.
Baca Juga
Latar balik dari pertempuran kedua Penakluk Dari Timur ini terjadi beberapa tahun sebelumnya, ketika Timur-i-Leng melancarkan 'Ziarah Penghancuran' di Syam serta Mesopotamia. Musuh bebuyutannya, Sultan Ahmad dari Baghdad serta Qara Yusuf, penguasa dinasti Kara Koyunlu melarikan diri serta mencari suaka dibawah perlindungan Bayazid I. Timur mengirim beberapa penawaran buat menghukum mati, mengusirnya dari Anatolia atau mengirimnya kepada Timur buat dihukum. Tetapi Bayazid selalu menolak.
Awalnya Timur enggan berperang. Pertama karna Utsmaniyah serta Timuriyah sesama adikuasa Muslim. Kedua karna Bayazid I tengah melancarkan perang terhadap orang Eropa.
Surat menyurat yang alot pun terjadi.
Dalam salah satu suratnya Timur menulis:
"Bijaklah serta bertobatlah, hindari pembalasan kami.
Kau tidak lebih dari semut... Jangan memprovokasi gajah atau kau bakal terinjak."
Kemudian Bayazid I membalas:
"Berperang yaitu kebiasaan kami, bergabung dalam pertempuran yaitu tujuan hidup kami, berjuang membela iman yaitu tugas kami. Hukum terjun ke medan perang demi Allah yaitu aturan kami... Tentara kami menghabiskan hidup serta kekayaan mereka buat Allah sehingga mereka dapat memperoleh Surga."
Konflik pun tidak terhindarkan. Pada tahun 1402, Amir Timur menyebrangi perbatasan serta mengepung Sivas. Kota itu direbut serta dijadikan Timur selaku markasnya serta langsung bergerak ke barat, mengepung Ankara. Begitu mendengar Kabar itu, Bayazid membubarkan pengepungan Konstantinopel serta bergerak menuju Ankara. Amir Timur kemudian mundur ke Anatolia Timur sembari menghancurkan desa serta kota yang dilewatinya. Terpancing, Bayazid I yang Telah menduduki Ankara keluar dari tempat bertahan yang baik serta memaksa pasukannya yang kelelahan mengejar musuh.
Bayazid kemudian mengejarnya jauh ke timur Anatolia sampai mata-mata Bayazid tidak menemukan tanda-tanda pasukan Amir Timur. Bayazid kemudian bergerak menuju utara, mengira ia berada disana. Secepat menghilangnya, Amir Timur muncul di Kirsehir, sebelah tenggara Ankara. Tiga hari kemudian mereka sampai di Ankara, tempat dimana beberapa minggu sebelumnya Bayazid berada. Dengan terkejut Bayazid bertolak menuju Ankara sekali lagi.
Akhirnya kedua pasukan bertemu di padang Tchubuk, Ankara. Pasukan Amir Timur terdiri dari pasukan utama berupa kavaleri Turko-Mongol serta beberapa gajah perang dari kampanye India. Sementara pasukan Bayazid I terdiri dari kavaleri Sipahi, Janissari, ksatria Serbia serta pasukan bayaran Tatar.
Awalnya pertempuran berjalan seimbang dimana sayap kiri Turko-Mongol menyerang serta tertahan oleh ksatria Serbia pimpinan Lazar Hrebeljanovic. Sementara disayap kiri Utsmaniyah, situasinya tidak jauh berbeda sampai pasukan bayaran Tatar yang ditempatkan di sayap kiri membelot serta menghancurkan bagian balik Utsmaniyah. Saat keadaan kacau balau, kedua sayap pasukan Utsmaniyah melarikan diri, menyisakan Bayazid di bagian tengah dengan 8.000 pasukan yang setia.
Akhir pertempuran, perlawanan terakhir dari Janissari dipatahkan serta Bayazid I berhasil ditangkap di pegunungan malam harinya.
Inilah sepanjang sejarah dimana seorang sultan Utsmaniyah ditawan. Empat bulan kemudian, Bayazid I meninggal di penahanan.
Banyak sejarawan berpendapat jika hasil akhir dari pertempuran ini menyelamatkan Eropa - pasukan Bayazid I tengah menggerogoti Hungari serta Wallachia, serta tengah mengepung Konstantinopel. Bagi Utsmaniyah, kekalahan ini menjadi pemicu perang saudara selama 'Ottoman Interregnum'. Sementara bagi Amir Timur, kemenangan besar ini memantapkan posisinya di barat serta beliau dapat mengadakan mimpi besarnya: kampanye militer melawan Kaisar Ming di Tiongkok.