Operation Masterdom, Perang Inggris Di Vietnam Yang Terlupakan

Jauh sebelum tentara Amerika Serikat serta Prancis menghadapi perang gerilya melawan Vietnam, pasukan Inggris menjadi pihak asing awal yang terlibat konflik bersenjata dengan tentara Vietnam setelah Perang Dunia 2. Tujuan Inggris yang tadinya cuma buat melucuti tentara Jepang berubah menjadi konflik berdarah yang berlangsung selama enam bulan.

Pada bulan September 1945 sebanyak 20.000 tentara Inggris yang sebagian berasal dari India mendarat di Saigon. Misi Inggris ke Vietnam diberi kode sandi Operation Masterdom. Tujuan kedatangan Inggris ke Vietnam buat mengawasi penyerahan tentara Jepang di Indocina kepada sekutu, mengevakuasi tahanan sekutu yang sudah dibebaskan, serta menjaga wilayah Indocina hingga pemerintahan kolonial Prancis kembali ke Indocina buat melanjutkan kekuasaannya disana. Pasukan sekutu di Indocina atau disebut selaku ALFIC (Allied Land Force Indo China) dipimpin oleh Mayjen Douglas Gracey, seorang perwira Inggris yang pernah terlibat dalam perang melawan Jepang di Burma selama Perang Dunia 2 berlangsung.

Ketika tentara Inggris sampai di Saigon pada 13 September 1945 keadaan kota dikala itu kacau sebab terjadi kerusuhan serta penjarahan dimana-mana. Sementara itu kelompok gerilyawan komunis Viet Minh memanfaatkan kekalahan Jepang buat membebaskan Vietnam dari penjajahan negara imperialis bahkan tentara Viet Minh tidak segan-segan buat membunuh siapapun yang dianggap menghalangi perjuangan mereka serta tentara Viet Minh beberapa kali terlibat baku tembak dengan tentara Inggris. Keadaan kian buruk bagi Inggris dikala tentara Jepang di Vietnam menolak buat menyerah serta memilih buat bertahan di pos-pos mereka.

Baca Juga


Karena kekacauan tersebut akhirnya Gracey mengungkapkan Vietnam tengah dalam situasi darurat militer. Hingga pada tanggal 23 September 1945 pihak Prancis datang ke Vietnam serta langsung mendirikan pemerintahan kolonial disana. Tahanan sekutu yang sebagian besar ialah tentara Prancis juga dipersenjatai. Dan tentu Saja pihak Inggris melindungi serta membantu pemerintahan kolonial Prancis. Pada akhir September tentara Viet Minh melancarkan perang gerilya terhadap pasukan Inggris serta Prancis. Pertempuran pecah di seluruh penjuru kota Saigon.

Tentara Viet Minh juga menggelar serangan terhadap pasukan Inggris di Lanud Tan Son Nhut. Dalam serangan tersebut enam tentara Viet Minh tewas sementara itu di pihak Inggris satu orang tentara Gurkha gugur. Pada awal bulan Oktober tentara sekutu serta Viet Minh sepakat buat menggelar gencatan senjata namun gencatan senjata tersebut tidak bertahan lama sebab pada 10 Oktober 1945 membantai sebuah detasemen teknisi Inggris, perang antara pasukan sekutu serta Viet Minh pecah kembali.

Untuk menghadapi perlawanan Viet Minh pihak Inggris mendatangkan pasukan tambahan yang berasal dari 32nd Infantry Brigade serta resimen lapis baja ringan India. Akibat perang dengan Viet Minh proses penyerahan tentara Jepang menjadi terhambat. Pada 13 Oktober 1945 pasukan Viet Minh melancarkan serangan terhadap Saigon namun pasukan Viet Minh dapat dipukul mundur oleh pasukan Inggris, India, Prancis, bahkan tentara Jepang ikut serta dalam pertempuran melawan Viet Minh. Sebanyak 500 prajurit dari pihak Viet Minh menjadi korban dari serangan tersebut.

Momentum kekalahan Viet Minh dimanfaatkan oleh sekutu buat menggelar serangan balasan buat menghabisi pasukan Viet Minh yang mengepung Saigon sekaligus membebaskan kota tersebut dari kepungan Viet Minh. Mayjen Gracey mengerahkan seluruh kekuatan pasukan Inggris termasuk satu batalion pasukan Jepang dalam serangan balasan tersebut. Dalam serangan balasan tersebut sebanyak 200 gerilyawan Viet Minh gugur. Dari bulan November hingga Desember pertempuran sporadis terjadi di wilayah dataran tinggi Saigon.

Pertempuran terbesar antara pasukan sekutu serta Viet Minh terjadi di Bien Hoa pada 3 Januari 1946. Sebanyak 1000 pasukan Viet Minh melancarkan serangan terhadap posisi pasukan Inggris serta India di Bien Hoa. Pasukan Viet Minh berhasil dipukul mundur oleh pasukan sekutu tanpa satu pun korban jatuh dari pihak sekutu. Pada bulan Mei 1946 Operation Masterdom berakhir. Tentara Inggris serta India meninggalkan Vietnam serta pemerintahan kolonial Prancis mengambil alih sepenuhnya Indocina. Sementara itu pasukan Jepang juga berhasil dilucuti serta dipulangkan.

Perjuangan Viet Minh dalam memperjuangkan kemerdekaan Vietnam belum berakhir. Perang antara Viet Minh serta Prancis masih berlanjut hingga tahun 1954 dimana Prancis akhirnya hengkang dari Vietnam.

Penulis: -Wellesley/Wellington
Sumber: OA Historypedia Line

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel