Budaya Maya Serta Aztec Di Amerika Tengah

Selama 2000 tahun salah satu budaya yang mengagumkan berkembang di Amerika Tengah (Mesoamerika: Meksiko serta Guatamala). Bangunan berbentuk piramida didirikan buat upacara-upacara agama serta tulisan juga ditemukan. Ibu kota Aztec lebih besar serta lebih kaya daripada kota-kota di Eropa. Budaya Maya serta Aztec dihancurkan oleh penjajah Spanyol pada tahun 1520 M.

Asal-mula perada-ban di Amerika Tengah berawal dari bertani jagung, sekitar tahun 2700 SM. Petani-petani dapat menanam jagung 4 kali setahun sebab hujan yang sudah pasti turun, suhu panas yang cocok, serta tanah yang subur. Oleh sebab itu, maka terjadilah surplus pangan. Dan bertahap-tahap berkembang peradaban di Amerika Tengah/

Pada tahun 1250 SM beberapa negara kecil muncul di wilayah Mexico Tenggara. Candi-candi berbentuk piramida serta patung-patung monumental dibangun selaku pusat upacara-upacara. Penanggalan-penanggalan rumit berdasar pengamatan perbintangan serta tulisan-gambar khas dikembangkan. Budaya-budaya kompleks sudah tercapai 800 SM.

Baca Juga


Kota Teotihuacan dibangun se-kitar tahun 150 M di Lembah Mexico. Kota tersebut mempunyai istana-istana, pusat-pusat upacara, pertokoan serta bengkel-bengkel kerajinan. Luas kota-nya lebih luas dari kota Roma. Pada ketika itu bangunan terbesar di Amerika Tengah yaitu Piramida Matahari.

Kasta pendeta Maya mempunyai pengetahuan astronom serta penanggalan. Para arkeolog menemukan pu-luhan peninggalan monumen batu yang disebut stelae yang menceritakan perbuatan raja-raja serta peristiwaperistiwa penting (prasasti). Tulisan yang mereka gunakan yaitu tulisan glyph76, yang mulai berkembang kira-kira sejak tahun 800 SM.
Peperangan selalu dilakukan. Peperangan menghasilkan tahanan-tahanan yang dibutuhkan selaku korban manusia pada waktu upacara serta selaku budak-budak rumah tangga serta selaku pekerja-pekerja di Lahan pertanian.

Dewa-dewi mereka menuntut korban manusia pada hari-hari yang Sudah ditentukan dalam kalender astronomis (kalender berdasar pengamatan bintang-bintang). Korban disiksa serta dimutilasi sebelum jantung mereka diambil.

Peradaban Maya meninggalkan beberapa buku tulisan sakral yang berisi lukisanlukisan. Buku-buku itu dibuat dari kulit kayu. Raja-raja sendiri juga mengikuti ritual yang menyakitkan, misalnya lidah mereka dibelah menjadi dua supaya mereka dapat berkomunikasi dengan arwah leluhur.

Pada abad 9 M peperangan serta kelaparan akibat produksi tanah yang berlebihan mengakibatkan keruntuhan serta kekosongan kota-kota Maya. Setelah keruntuhan Maya, berkembanglah pera-daban Aztek Aztec yaitu peradaban besar terakhir di wilayah Mexico Tengah. Banyak unsur-unsur kebudayaan Maya diteruskan oleh Aztec. Suku Aztek juga memerlukan banyak tahanan selaku korban manusia dalam upacaraupacara serta selaku budak-budak rumah tangga.

Menenangkan Para Dewa
Korban manusia merupakan inti ajaran agama Aztec. Sering para pendeta perlu mengorbankan manusia; jantung korban diambil serta dihaturkan kepada Dewa Huitzilopochtli. Apabila tidak dilakukan, maka dewa tidak dapat mengalahkan kekuatan kegelapan serta matahari tidak dapat terbit lagi. Tak cuma Dewa Huitzilopochtli, dewa-dewi lain juga menuntut korban manusia.

Aztec juga mendirikan sistem kasta yang amat tegas: status seseorang sudah terlihat langsung dari hiasan rambut serta desain pakaian mereka. Puncak kasta ditempati oleh Raja (Great Speaker: penutur agung) kemudian para bangsawan. Yang paling bawah yaitu rakyat jelata yang dibagi menjadi 20 clan, bermukim di banjar-banjar masing-masing serta bekerja selaku petani di perkebunan mereka.

Aztec yakin pada Dewa Quetzalcoatl , yang pada suatu hari bakal pulang dari timur, berwujud manusia. Pada tahun 1519 M, armada Spanyol mendarat di pesisir timur Mexico. Panglima armada Spanyol, Kapten Hernan Cortes, dianggap Dewa Quetzalcoatl. Badan Hernan Cortes besar, berkulit putih serta berjanggut. Karena itu Cortes diterima dengan penuh hormat. Cortes tidak membalas baik penerimaan luar biasa itu. Tetapi Cortes justru meringkus raja Aztec.

Walaupun rakyat Aztec melawan, mereka dikalahkan oleh pasukan Cortes; senjata buatan kayu serta batu dikalahkan oleh senjata senapan serta pedang-pedang besi. Penyakit seperti cacar serta campak mengurangi jumlah penduduk Aztec (dari 10 juta orang pada tahun 1500 M menjadi 1 juta pada tahun 1525 M).

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel