Rumah Sakit An-Nuri
Sabtu, September 21, 2019
sakit ini didirikan sultan yang adil yang bernama Nuruddin Zanki pada tahun 549 Hijriah/1154 Masehi di sisi Barat Masjid Raya AlUmawi Damaskus.
Di rumah sakit itu ada teras khusus buat lelaki serta wanita. Ada pula kamar buat pendatang, buat bedah, buat patah tulang, serta buat penyakit dalam. Di sana juga terdapat kamar mandi umum serta tangki air yang terhubung dengan ruang-ruang besar. Air mengalir di sela-selanya menuju kolam air mancur serta ruangan para pasien agar menjadi hiburan serta terapi.
Ulama pilihan yang menjadi guru besar di rumah sakit An-Nuri serta termasuk yang paling tenar ialah guru besar medis )Ibnu Nafis, seorang dokter ahli ilsafat yang dilahirkan di Damaskus serta wafat di Kairo. ia mengepalai dokter-dokter di Suriah serta Mesir serta mengarang banyak kitab. Yang terpenting ialah Syarah Tasyrih Qanun Ibnu Sina. Di buku itu dia menampilkan metode aliran darah kuno.
Kekuatan tugu-tugu batas kota Halab pun menjadi buah bibir. Tugu batas kuno yang mengelilingi tugu-tugu itu dengan bentuk segi empat mempunyai panjang 1.500 meter. Tugu kuno diperbaiki Saifud Daulah, lalu Nuruddin Zanki. Tugu kuno ini pernah diluaskan beberapa kali pada masa Sultan Dinasti Ayyubiyah, Adh-Dhahir Ghazi di sebelah Timur serta Selatan. Bagian dalam benteng Halab yang tinggi serta masih ada sampai sekarang selesai diperbaiki sebelum Dinasti Saljuk. Nuruddin Zanki berjasa besar kepada benteng ini, sebagaimana dia berjasa besar dalam meluaskan tugu batas kota serta benteng Damaskus.
Mungkin termasuk peninggalan Zanki yang paling penting serta paling populer ialah Madrasah Nuriyyah yang masih seperti gereja sampai tahun 517 Hijriah/1123 Masehi, lalu diubah oleh Ibnu Khasyab at-Taghlabi menjadi masjid. Pada tahun 543 Hijriah/1146 Masehi, Nuruddin Zanki mengubah masjid tersebut menjadi sebuah madrasah Nuriyyah serta membuat perpustakaan yang indah buat madrasahnya. Madrasah tersebut masih berdiri sampai sekarang serta diketahui selaku Madrasah Halawiyah. Madrasah ini mendapat wakaf kitabkitab yang berharga
Sumber: Atlas Sejarah Islam
Di rumah sakit itu ada teras khusus buat lelaki serta wanita. Ada pula kamar buat pendatang, buat bedah, buat patah tulang, serta buat penyakit dalam. Di sana juga terdapat kamar mandi umum serta tangki air yang terhubung dengan ruang-ruang besar. Air mengalir di sela-selanya menuju kolam air mancur serta ruangan para pasien agar menjadi hiburan serta terapi.
Ulama pilihan yang menjadi guru besar di rumah sakit An-Nuri serta termasuk yang paling tenar ialah guru besar medis )Ibnu Nafis, seorang dokter ahli ilsafat yang dilahirkan di Damaskus serta wafat di Kairo. ia mengepalai dokter-dokter di Suriah serta Mesir serta mengarang banyak kitab. Yang terpenting ialah Syarah Tasyrih Qanun Ibnu Sina. Di buku itu dia menampilkan metode aliran darah kuno.
Kekuatan tugu-tugu batas kota Halab pun menjadi buah bibir. Tugu batas kuno yang mengelilingi tugu-tugu itu dengan bentuk segi empat mempunyai panjang 1.500 meter. Tugu kuno diperbaiki Saifud Daulah, lalu Nuruddin Zanki. Tugu kuno ini pernah diluaskan beberapa kali pada masa Sultan Dinasti Ayyubiyah, Adh-Dhahir Ghazi di sebelah Timur serta Selatan. Bagian dalam benteng Halab yang tinggi serta masih ada sampai sekarang selesai diperbaiki sebelum Dinasti Saljuk. Nuruddin Zanki berjasa besar kepada benteng ini, sebagaimana dia berjasa besar dalam meluaskan tugu batas kota serta benteng Damaskus.
Mungkin termasuk peninggalan Zanki yang paling penting serta paling populer ialah Madrasah Nuriyyah yang masih seperti gereja sampai tahun 517 Hijriah/1123 Masehi, lalu diubah oleh Ibnu Khasyab at-Taghlabi menjadi masjid. Pada tahun 543 Hijriah/1146 Masehi, Nuruddin Zanki mengubah masjid tersebut menjadi sebuah madrasah Nuriyyah serta membuat perpustakaan yang indah buat madrasahnya. Madrasah tersebut masih berdiri sampai sekarang serta diketahui selaku Madrasah Halawiyah. Madrasah ini mendapat wakaf kitabkitab yang berharga
Sumber: Atlas Sejarah Islam