Marie Curie
Selasa, September 24, 2019
Marie Curie yang bernama lengkap Marie Skodowska Curie dilahirkan di Warsawa, Polandia, pada tanggal 7 November 1867. ia ialah perintis dalam bidang radiologi serta pemenang hadiah nobel dua kali, yakni fisika pada 1903 serta kimia pada 1911. ia mendirikan Curie Institute. Bersama dengan suaminya, Pierre Curie, ia menemukan unsur radium.
Sebagai wanit, Marie Curie sangat haus ilmu pengetahuan, sehingga menjadikan dirinya seorang siswi desa yang lulus dengan nilai terbaik. ia melanjutkan studinya di Universitas Sorbonne, Paris, Prancis. ia ialah mahasiswi yang cukup cemerlang. Setelah kelulusannya di bidang matematika, ia mendapat urutan kesatu buat studinya di bidang fisika. Rasa mau tahunya pada ilmu pengetahuan tak pernah habis, hingga membawanya selaku wanita kesatu yang meraih hadiah nobel.
Pada tahun 1903, Marie Curie berbagi penghargaan nobel fisika bersama dengan suaminya Pierre Curie, karna berhasil menemukan unsur radioaktif, yaitu Polonium serta Radium. Nobel keduanya didapatanya pada tahun 1911 di bidang kimia, berkat kerja kerasnya mengisolasi radium serta mengarakterisasi unsur baru tersebut.
Marie Curie serta suaminya sama-sama dibesarkan dalam keluarga yang menghargai pendidikan serta ilmu pengetahuan. Kedua ayah mereka ialah seorang profesor. Mereka bertemu di Paris serta kemudian menikah. Mereka sering mendiskusikan mermacam pengetahuan serta menyumbangkan tenaga serta pikiran mereka buat menggali seputar fenomena alam.
Salah satu mimpi besar Marie Curie serta suaminya ialah mengetahui sifat-sifat unsur radioaktif. Polonium serta Radium ialah unsur radioaktif kesatu yang berhasil mereka temukan. Polonium diambil dari nama Polandia tempat kelahiran Marie, sedangkan nama Radium diambil dari warna radiasi sinar biru garam klorida yang berhasil mereka sintesis. Metode buat memisahkan garam Radium serta Polonium dari batuan uranium dipublikasikan secara bebas pada pengetahuan. Mereka memilih buat tak mematenkan metode tersebut, sehingga tak memperoleh nilai ekonomi yang tinggi dari penemuan mereka.
Setelah mendapatkan hadiah nobel atas penemuan Polonium serta Radium, tetap tak menyurutkan pasangan Curie buat melanjutkan penelitian tentang unsur radioaktif. Akan tetapi, suatu dikala Pierre Curri perlu meninggalkan Marie Curie serta anak-anaknya akibat kecelakaannya yang menimpanya.
Perjalan hidup Marie Curie tak pernah lepas dari ilmu pengetahuan serta pengabdian terhadap kemanusiaan. Atas ketulusan serta kegigihannya, ia bisa mempengaruhi banyak orang buat terus mengembangkan ilmu pengetahuan. Selama tahun 1903-1912, ia serta beberapa muridnya, serta kolegannya, melanjutkan penelitian radium serta berhasil menemukan 29 jenis isotop radioaktif selain radium.
Sayangnya, Marie Curie tak mengetahui bahaya zat radioaktif dikala mencoba mengisolasinya, sehingga ia terlalu sering berhadapan langsung dengan unsur-unsur tersebut. Radiasi sinari radium yang berlebih, akhirnya membuat tubuhnya terkena kanker leukemia. Pada tanggal 4 Juli 1934, di Haute, Savoie, ia kemudian menghembuskan napas terakhirnya. Dunia begitu kehilangan seorang wanita tangguh yang berjasa pada pengembangan pengetahuan serta kemanusian.
Sebagai wanit, Marie Curie sangat haus ilmu pengetahuan, sehingga menjadikan dirinya seorang siswi desa yang lulus dengan nilai terbaik. ia melanjutkan studinya di Universitas Sorbonne, Paris, Prancis. ia ialah mahasiswi yang cukup cemerlang. Setelah kelulusannya di bidang matematika, ia mendapat urutan kesatu buat studinya di bidang fisika. Rasa mau tahunya pada ilmu pengetahuan tak pernah habis, hingga membawanya selaku wanita kesatu yang meraih hadiah nobel.
Pada tahun 1903, Marie Curie berbagi penghargaan nobel fisika bersama dengan suaminya Pierre Curie, karna berhasil menemukan unsur radioaktif, yaitu Polonium serta Radium. Nobel keduanya didapatanya pada tahun 1911 di bidang kimia, berkat kerja kerasnya mengisolasi radium serta mengarakterisasi unsur baru tersebut.
Marie Curie serta suaminya sama-sama dibesarkan dalam keluarga yang menghargai pendidikan serta ilmu pengetahuan. Kedua ayah mereka ialah seorang profesor. Mereka bertemu di Paris serta kemudian menikah. Mereka sering mendiskusikan mermacam pengetahuan serta menyumbangkan tenaga serta pikiran mereka buat menggali seputar fenomena alam.
Salah satu mimpi besar Marie Curie serta suaminya ialah mengetahui sifat-sifat unsur radioaktif. Polonium serta Radium ialah unsur radioaktif kesatu yang berhasil mereka temukan. Polonium diambil dari nama Polandia tempat kelahiran Marie, sedangkan nama Radium diambil dari warna radiasi sinar biru garam klorida yang berhasil mereka sintesis. Metode buat memisahkan garam Radium serta Polonium dari batuan uranium dipublikasikan secara bebas pada pengetahuan. Mereka memilih buat tak mematenkan metode tersebut, sehingga tak memperoleh nilai ekonomi yang tinggi dari penemuan mereka.
Setelah mendapatkan hadiah nobel atas penemuan Polonium serta Radium, tetap tak menyurutkan pasangan Curie buat melanjutkan penelitian tentang unsur radioaktif. Akan tetapi, suatu dikala Pierre Curri perlu meninggalkan Marie Curie serta anak-anaknya akibat kecelakaannya yang menimpanya.
Perjalan hidup Marie Curie tak pernah lepas dari ilmu pengetahuan serta pengabdian terhadap kemanusiaan. Atas ketulusan serta kegigihannya, ia bisa mempengaruhi banyak orang buat terus mengembangkan ilmu pengetahuan. Selama tahun 1903-1912, ia serta beberapa muridnya, serta kolegannya, melanjutkan penelitian radium serta berhasil menemukan 29 jenis isotop radioaktif selain radium.
Sayangnya, Marie Curie tak mengetahui bahaya zat radioaktif dikala mencoba mengisolasinya, sehingga ia terlalu sering berhadapan langsung dengan unsur-unsur tersebut. Radiasi sinari radium yang berlebih, akhirnya membuat tubuhnya terkena kanker leukemia. Pada tanggal 4 Juli 1934, di Haute, Savoie, ia kemudian menghembuskan napas terakhirnya. Dunia begitu kehilangan seorang wanita tangguh yang berjasa pada pengembangan pengetahuan serta kemanusian.