Sejarah Singkat Babilon Baru
Minggu, September 15, 2019
Pada dikala Raja Ashurbanipal meninggal tahun 627 SM kekuasaan Mesopotamia sekali lagi diambil oleh Babilon. Berkat suku Khaldea, Babilon kembali mengangkat kekuasaan yang dulu pernah jaya. Raja suku Khaldea yang populer yakni Nebukadnezar II (604-562). ia menaklukkan Yesuda serta Yerusalem serta mengirim orang-orang Yahudi ke pembuangan. ia dijuluki “Nebukadnezar Agung”. Nebukadnezar II membangun kembali kota Babilon serta menjadikan kota tersebut selaku ibu kota sehingga disebut Babilon Baru. Nebukadnezar II merancang renovasi kota Babilon, renovasi tersebut membutuhkan modal serta tenaga yang luar biasa banyak. Ada dua hal yang menarik di kota Babilon yaitu menara Babel serta Taman Gantung.
Menara Babel yang tingginya mencapai 90 meter berfungsi selaku monumen keindahan kota serta selaku mercusuar bagi para pedagang di sekitarnya yang bakal menuju ke kota Babilon. Menara Babel tidak dapat diselesaikan, sebab kekacauan komunikasi di kota Babilon yang mempunyai puluhan bahasa yang beda. Menara Babel merupakan monumen yang termuat dalam Alkitab.
Hal kedua yang menarik yakni pembuatan Taman Gantung. Taman Gantung merupakan sebuah taman yang sangat indah, diper-sembahkan oleh Raja Nebukadnezar II kepada istri yang sangat ia cintai.
Suku Babilon Baru tidak lama mengalami kejayaannya sebab raja Nebukadnezar II meninggal. Nasib sial pun terjadi pada Babilon Baru sekitar tahun 539 SM, Babilon Baru dapat ditaklukkan oleh kerajaan Persia (raja Cyrus Agung). Raja Cyrus setelah itu menguasai wilayah yang sangat luas: dari Asia Tengah serta bagian barat Sungai Indus sampai Laut Tengah termasuk wilayah yang kini disebut Turki. Taman gantung.
Pada tahun 490 SM serta 480 – 479 SM Persia dipimpin oleh Raja Xerxes. ia dikalahkan oleh Yunani (Athena serta Sparta). Sejak itu bertahap-tahap Persia mundur ke timur. Pada tahun 334 SM – 333 SM Persia dihancurkan secara total oleh Aleksander Agung dari Makedonia, Yunani. Pada tahun 320 SM – 326 SM budaya Yunani Klasik (Helenistik) didirikan di semua wilayah jajahan tetapi beberapa ciri budaya kuno setempat dipertahankan (contoh: huruf paku) proses ini disebut Hellenisasi. Setelah Aleksander Agung meninggal wilayah Persia dibagi oleh beberapa jenderal Yunani. Seribu tahun kemudian, dikala Eropa terpuruk ke dalam abad kegelapan, budaya Helenistik (filsafat, matematika, sastra, astrologi) dikembangkan serta disebarkan kembali oleh orang Islam dari Timur Tengah.
Sejarah akurat tentang pendirian kerajaan Persia belum diketahui. Faktanya pada tahun 171 SM kerajaan in sudah terbentuk dengan wilayah yang sangat luas dari perbatasan Sungai Indus sampai ke wilayah Mesopotamia.
Sumber: Sekilas Sejarah Dunia Oleh Tim Program BSB
Menara Babel yang tingginya mencapai 90 meter berfungsi selaku monumen keindahan kota serta selaku mercusuar bagi para pedagang di sekitarnya yang bakal menuju ke kota Babilon. Menara Babel tidak dapat diselesaikan, sebab kekacauan komunikasi di kota Babilon yang mempunyai puluhan bahasa yang beda. Menara Babel merupakan monumen yang termuat dalam Alkitab.
Hal kedua yang menarik yakni pembuatan Taman Gantung. Taman Gantung merupakan sebuah taman yang sangat indah, diper-sembahkan oleh Raja Nebukadnezar II kepada istri yang sangat ia cintai.
Suku Babilon Baru tidak lama mengalami kejayaannya sebab raja Nebukadnezar II meninggal. Nasib sial pun terjadi pada Babilon Baru sekitar tahun 539 SM, Babilon Baru dapat ditaklukkan oleh kerajaan Persia (raja Cyrus Agung). Raja Cyrus setelah itu menguasai wilayah yang sangat luas: dari Asia Tengah serta bagian barat Sungai Indus sampai Laut Tengah termasuk wilayah yang kini disebut Turki. Taman gantung.
Pada tahun 490 SM serta 480 – 479 SM Persia dipimpin oleh Raja Xerxes. ia dikalahkan oleh Yunani (Athena serta Sparta). Sejak itu bertahap-tahap Persia mundur ke timur. Pada tahun 334 SM – 333 SM Persia dihancurkan secara total oleh Aleksander Agung dari Makedonia, Yunani. Pada tahun 320 SM – 326 SM budaya Yunani Klasik (Helenistik) didirikan di semua wilayah jajahan tetapi beberapa ciri budaya kuno setempat dipertahankan (contoh: huruf paku) proses ini disebut Hellenisasi. Setelah Aleksander Agung meninggal wilayah Persia dibagi oleh beberapa jenderal Yunani. Seribu tahun kemudian, dikala Eropa terpuruk ke dalam abad kegelapan, budaya Helenistik (filsafat, matematika, sastra, astrologi) dikembangkan serta disebarkan kembali oleh orang Islam dari Timur Tengah.
Sejarah akurat tentang pendirian kerajaan Persia belum diketahui. Faktanya pada tahun 171 SM kerajaan in sudah terbentuk dengan wilayah yang sangat luas dari perbatasan Sungai Indus sampai ke wilayah Mesopotamia.
Sumber: Sekilas Sejarah Dunia Oleh Tim Program BSB