Biografi Singkat Tentang Lee Kuan Yew.

Sebagai orang yang "mengubah negara Dunia Ketiga menuju negara Dunia Pertama dalam satu generasi" mempunyai résumé yang cukup menarik.

Mengalami masa pendudukan Jepang di Singapura serta menyaksikan tindakan penghinaan terhadap etnis Tionghoa seperti Pembantaian Sook Ching yang dilakukan oleh Angkatan Darat Kekaisaran Jepang, Lee beserta pemuda Singapura lainnya mempunyai determinasi Apabila "Inggris serta Jepang tidak mempunyai hak buat menendang serta mendorong(memerintah) kita, serta kita perlu memimpin(Singapura) sendiri.

Setelah Perang Dunia Dua selesai, dikala Lee tengah belajar di Inggris ia memutuskan buat kembali ke Singapura serta menjadi pengacara serta mempunyai pengalaman politik awal selaku agen pemilihan bagi Partai Progresif yang pro-Inggris dalam Pemilihan Dewan Legislatif pada tahun 1951.

Pada tanggal 12 November 1954, People's Action Party diresmikan, Lee bersama sekolompok orang yang pernah belajar di Inggris mendirikan aliansi dengan Serikat Pekerja pro-Komunis, hal ini dideskripsikan oleh Lee selaku "pernikahan yang sesuai(dengan tujuan dikala itu)" karna PAP membutuhkan suara etnis Tionghoa di Singapura.

Setelah menjadi oposisi, pada tanggal 30 May 1959 PAP memenangkan 43 dari 51 kursi di Dewan Legislatif dalam Pemilu serta pada 3 Juni 1959 Lee Kuan Yew menjadi Perdana Menteri awal Singapura dengan Singapura sekarang mempunyai kemerdekaan dalam semua urusan kecuali urusan Luar Negeri.

Perdana Menteri Inggris Harold Macmillan yang mempunyai agenda buat mempercepat penggabungan wilayah kolonial Inggris di Asia Tenggara sependapat dengan Lee terutama dalam menghindarkan infiltrasi elemen komunis ke Singapura serta menjadikan Singapura negara yang pro-komunis.

Singapura bergabung dalam Federasi Malaya pada tanggal 16 September 1963, Federasi ini terbukti terjalan singkat dikala terjadi Kerusuhan Ras pada tahun 1964 antar-etnis yang ada di Singapura. Ketika Teungku Abdul Rahman tidak dapat menyelesaikan permasalahan ini bersama Lee Kuan Yew, Teungku Abdul Rahman memutuskan buat memisahkan Singapura dari Federasi Malaya.

Lee menandatangai Persetujuan Pemisahan(Singapura) pada tanggal 7 Agustus 1965 yang berisi mengenai hubungan antara Malaysia serta Singapura paska-pemisahan. Sebagai seseorang yang percaya terhadap persatuan antara Singapura dengan Malaysia ini ialah peristiwa yang berat buat Lee, dalam sebuah konferensi pers ia berkata Apabila ini merupakan "momen yang menyakitkan".

Setelah kemerdekaan Singapura, Lee mencari dukungan serta pengakuan internasional seperti bergabung dengan PBB pada tanggal 21 September 1965 serta ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967.

Dalam memerintah Singapura Lee bertumpu pada pragmatisme, meritokrasi serta menekankan Apabila toleransi agama serta multikulturalisme(Singapura tidak memilki kebudayaan yang dominan) itu merupakan suatu hal yang penting dalam menjaga keseimbangan masyarakat. Lee juga menjadikan bahasa Inggris selaku salah satu bahasa dominan di Singapura buat merangkul imigran serta urusan interaksi serta perdagangan internasional.

Pada tanggal 23 Maret 2015, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan kematian bapaknya, Lee Kuan Yew pada umur 91 tahun, pada tanggal 29 Maret diadakan pemakaman kenegaraan yang dihadiri mermacam pemimpin negara lain, jasadnya kemudian dikremasi di Krematorium Mandai.

sumber: OA Historypedia Line
penulis:Admin LKY

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel