Sejarah Singkat Kekaisaran Bizantium
Jumat, September 13, 2019
Kekaisaran Bizantium merupakan lanjutan dari kekaisaran Roma, tetapi tempatnya jauh ke timur di wilayah yang sekarang disebut Turki. Ibu kota Kekaisaran Bizantium ialah Constantinopel (saat ini Istanbul). Pada abad 5 M wilayahnya meliputi Yunani, Anatolia (Turki), Suriah, Palestina serta Mesir. Setelah keruntuhan kekaisaran Roma di Eropa Barat, kerajaan ini terus berperan di Timur Tengah selama 1000 tahun. Constantinopel diruntuhkan oleh kaum Turki (Ottoman) pada tahun 1453 M.
Peradaban Bizantium terbentuk dari unsur-unsur budaya yang beda: agama Kristen, tapi menggunakan budaya serta bahasa Yunani. Bizantium mendominasi Mediterania bagian timur sambil memengaruhi Eropa Barat walaupun wilayahnya di Turki bertahap-tahap menghilang. Kota Constantinopel didirikan oleh kaisar Constantin Agung tahun 324 M. Sebelumnya kota ini disebut Bizantium yang merupakan pelabuhan perdagangan internasional. Kota ini tepat berada di sisi barat selat Bosporus. Selat Bosporus memisah Asia dengan Eropa. Selama beberapa abad kekaisaran Bizantium dapat meluaskan wilayah kekuasaannya ke pesisir Afrika Utara sampai ke Spanyol Selatan. Pada tahun 627 M bahasa Latin diganti dengan bahasa Yunani selaku bahasa nasional.
Ibu kota Constantinopel berkembang cepat sebab posisi geografisnya sangat strategis: penghubung antara laut Hitam serta laut Mediterania dan jauh dari serangan suku-suku German serta Frank. Bizantium lebih makmur daripada kekaisaran Roma di barat sebab menjadi kota perdagangan utama di Timur Tengah.
Dari timur serta barat, Bizantium diserang beberapa kali oleh tentara Arab pada tahun 633 M serta 716 M, oleh suku Viking pada tahun 860 M, serta Bulgaria pada tahun 1018 M. Bala tentara bangsa Turk yang berasal dari Asia Tengah, bertahap-tahap menyerang wilayah timur Bizantium sejak tahun 1071 M.
Pada abad 11 serta 12 M bala tentara yang berasal dari Eropa Barat melaksanakan perjalanan Perang Salib melewati wilayah kekaisaran Bizantium. Akibat perbedaan pendapat tentang tujuan Perang Salib, hubungan antara kekaisaran Bizantium serta Eropa Barat mengalami kemunduran. Kemakmuran Bizantium menurun serta kekuasaannya melemah.
Dua aliran agama Kristen, Kristen Katolik di barat serta Kristen Ortodoks di timur saling menyimpang. Perselisihan pandangan-pandangan tentang inti-inti agama Kristen antara dua aliran ini terus menajam serta menjadi permusuhan langsung pada ketika mereka bersaing dalam perebutan pengaruh di wilayah Eropa Timur. Pada tahun 1054 M dua aliran agama tersebut saling memfitnah serta saling mengucilkan.
Kekaisaran Bizantium melemah akibat serangan-serangan serta perang sipil. Kekaisaran Roma tidak berkuasa lagi di Eropa sejak abad 5 M serta di Timur Tengah sejak tahun 1453 M, setelah berperan lebih dari 1500 tahun. Pada tahun 1453 M kekaisaran Bizantium ditaklukan oleh bangsa Turki serta Kota Constantinopol direbut.
Warisan budaya Bizantium luar biasa bagus, semua tradisi budaya Roma dilestarikan serta dikembangkan dengan baik. Khususnya dalam bidang seni mosaik, musik, sastra serta arsitektur. Alfabet cyrillik diciptakan, serta hurufhuruf itu masih digunakan sampai sekarang di Rusia, Serbia serta Bulgaria. Gereja St. Sophia dibangun, serta populer di dunia pada waktu itu selaku gereja terindah.
Peradaban Bizantium terbentuk dari unsur-unsur budaya yang beda: agama Kristen, tapi menggunakan budaya serta bahasa Yunani. Bizantium mendominasi Mediterania bagian timur sambil memengaruhi Eropa Barat walaupun wilayahnya di Turki bertahap-tahap menghilang. Kota Constantinopel didirikan oleh kaisar Constantin Agung tahun 324 M. Sebelumnya kota ini disebut Bizantium yang merupakan pelabuhan perdagangan internasional. Kota ini tepat berada di sisi barat selat Bosporus. Selat Bosporus memisah Asia dengan Eropa. Selama beberapa abad kekaisaran Bizantium dapat meluaskan wilayah kekuasaannya ke pesisir Afrika Utara sampai ke Spanyol Selatan. Pada tahun 627 M bahasa Latin diganti dengan bahasa Yunani selaku bahasa nasional.
Ibu kota Constantinopel berkembang cepat sebab posisi geografisnya sangat strategis: penghubung antara laut Hitam serta laut Mediterania dan jauh dari serangan suku-suku German serta Frank. Bizantium lebih makmur daripada kekaisaran Roma di barat sebab menjadi kota perdagangan utama di Timur Tengah.
Dari timur serta barat, Bizantium diserang beberapa kali oleh tentara Arab pada tahun 633 M serta 716 M, oleh suku Viking pada tahun 860 M, serta Bulgaria pada tahun 1018 M. Bala tentara bangsa Turk yang berasal dari Asia Tengah, bertahap-tahap menyerang wilayah timur Bizantium sejak tahun 1071 M.
Pada abad 11 serta 12 M bala tentara yang berasal dari Eropa Barat melaksanakan perjalanan Perang Salib melewati wilayah kekaisaran Bizantium. Akibat perbedaan pendapat tentang tujuan Perang Salib, hubungan antara kekaisaran Bizantium serta Eropa Barat mengalami kemunduran. Kemakmuran Bizantium menurun serta kekuasaannya melemah.
Dua aliran agama Kristen, Kristen Katolik di barat serta Kristen Ortodoks di timur saling menyimpang. Perselisihan pandangan-pandangan tentang inti-inti agama Kristen antara dua aliran ini terus menajam serta menjadi permusuhan langsung pada ketika mereka bersaing dalam perebutan pengaruh di wilayah Eropa Timur. Pada tahun 1054 M dua aliran agama tersebut saling memfitnah serta saling mengucilkan.
Kekaisaran Bizantium melemah akibat serangan-serangan serta perang sipil. Kekaisaran Roma tidak berkuasa lagi di Eropa sejak abad 5 M serta di Timur Tengah sejak tahun 1453 M, setelah berperan lebih dari 1500 tahun. Pada tahun 1453 M kekaisaran Bizantium ditaklukan oleh bangsa Turki serta Kota Constantinopol direbut.
Warisan budaya Bizantium luar biasa bagus, semua tradisi budaya Roma dilestarikan serta dikembangkan dengan baik. Khususnya dalam bidang seni mosaik, musik, sastra serta arsitektur. Alfabet cyrillik diciptakan, serta hurufhuruf itu masih digunakan sampai sekarang di Rusia, Serbia serta Bulgaria. Gereja St. Sophia dibangun, serta populer di dunia pada waktu itu selaku gereja terindah.